Para peserta lomba lawar di areal Pura Jagatnatha, Denpasar sedang mempersiapkan bahan olahan lawar, Sabtu (23/11). (BP/Melynia Ramadhani)

DENPASAR, BALIPOST.com – Lawar adalah salah satu kuliner khas Bali yang terbuat dari campuran olahan daging, olahan sayur dan bumbu khas Bali. Kuliner ini tak jarang juga dilombakan untuk mengembangkan kreativitas warga, seperti lomba ngelawar yang diadakan di Pura Agung Jagatnatha.

Lomba ini diikuti oleh 43 peserta dari Desa atau kelurahan dan perwakilan sekaa teruna di Denpasar dengan berbagai macam lawar yang dibuat untuk dilombakan.

Banjar Kalah, Desa Adat Penatih yang merupakan salah satu banjar yang menjadi peserta perlombaan ini menyajikan lawar Merah dan Lawar Daun Belimbing.

Baca juga:  Saat Video Call dengan Istri di Rusia, Seorang Pria Gantung Diri

Wayan Eka selaku Kelian Banjar menjelaskan, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kedua lawar ini adalah daging babi. Untuk bumbu Lawar Merah, menggunakan base gede khas Bali, bawang merah, bawang putih dan cabai. Ditambahkan daun dan buah jeruk limau untuk menambahkan aroma yang khas, dan sayur nangka sebagai bahan dasarnya.

Sedangkan Lawar Daun Belimbing seperti namanya, tentu saja daun belimbing menjadi bahan dasar dari lawar ini. Dengan menggunakan bumbu kalas yang merupakan bumbu rajang yang diisi perasan kelapa atau santan, dan kemudian ditambahkan merica, cabai, bawang merah dan bawang putih.

Baca juga:  Perampok ''Money Changer'' Ternyata Penjudi

Cara pembuatannya sama dengan lawar pada umumnya, daging yang dipilih adalah bagian kepala yang kemudian direbus dengan bumbu, tidak lupa sayur nangka dan daun belimbing juga direbus. Sedangkan untuk bawang merah, bawang putih dan cabai, digoreng.

Yang dicampur pertama yaitu nangka dan kelapa parut bakar, lalu daging babi mentah yang telah di cincang hingga halus lalu diberi bumbu base gede, kemudian diseduh dengan air hangat. Lalu campurkan semua bahan kemudian diaduk hingga tercampur merata.

Sedangkan Desa Dangin Puri Kaja membawakan Lawar Putih dan Lawar Merah pada perlombaan ini. Made Sunata selaku perwakilan dari desa ini menjelaskan bahan yang digunakan dalam pembuatan lawar putih adalah daging babi, sayur nangka, bawang putih, bawang merah, cabai, kelapa parut bakar, base rajang khas Bali, jeruk limau dan minyak kelapa.

Baca juga:  Siwaratri, Pura Jagatnata Masih Sepi

Cara pembuatannya pun sama dengan lawar lainnya, yaitu sayur dan daging direbus terlebih dahulu, kemudian dicincang.

Bawang merah, bawang putih dan cabai digoreng. Jika semua bahan siap, seluruhnya diaduk hingga merata. Jangan lupa berikan perasan jeruk limau untuk cita rasa menggugah selera. (Cahya Dwipayanti/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *