Keluarga dari belasan ABK KM Sanjaya 86 yang hilang di Perairan Selat Bali memperoleh santunan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sebanyak 16 ABK Kapal Motor (KM) Sanjaya 86 hilang di perairan Selat Bali pada 22 Juli 2023. Setelah setahun lebih tak ada kabar, keluarga dari belasan ABK ini memperoleh santunan.

Santunan kematian akibat kecelakaan kerja dan beasiswa kepada ahli waris ini diserahkan Kepala BPJamsostek Cabang Bali Cep Bali Yunandar di Denpasar, Senin (25/11). Menurut Cep, proses pencarian ABK KM Sanjaya 86 telah dilakukan Basarnas. Jika tidak ditemukan dalam 3 bulan, para korban dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga:  Desa Adat Pohgading Gelar Ngeratep Petapakan Ida Bhatara

Dikatakan Cep, pihaknya menyerahkan lebih dari Rp2,287 miliar untuk ahli waris belasan ABK itu. Manfaat yang diterima terdiri dari santunan kematian akibat kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah yang dilaporkan, biaya pemakaman, santunan berkala selama 24 bulan yang dibayarkan secara lumpsum.

Selain itu, pihaknya juga memberikan beasiswa bagi dua orang anak maksimal sebesar Rp174 juta. Cep menyatakan sebesar apapun manfaat yang diberikan, memang tidak dapat menggantikan kehadiran orang yang dicintai.

Baca juga:  April, Wisatawan Asal Negara Ini Mendominasi Kunjungan ke Bali

“Namun, perlindungan bagi tenaga kerja dari risiko sosial ekonomi ini penting karena musibah bisa terjadi kapan saja,” ujarnya.

Terlebih berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, wajib hukumnya bagi setiap pemberi kerja maupun perorangan mendaftarkan diri dalam program jaminan sosial. “Melalui lima program yang diselenggarakan, merupakan bukti negara hadir untuk memastikan seluruh pekerja dapat hidup dengan layak dan sejahtera, sehingga mampu menekan angka kemiskinan di Indonesia,” katanya.

Baca juga:  Gianyar Mulai Terima "Booking" Delegasi IMF-WB AM

Sementara itu Sekretaris Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI) Nyoman Sudiarta berterima kasih karena ahli waris belasan ABK itu akhirnya memperoleh santunan. Ia mengatakan santunan ini merupakan upaya ATLI memberikan perlindungan kepada anggota.

Untuk diketahui, KM Sanjaya 86 berangkat dari Pelabuhan Benoa menuju fishing ground pada 20 Juli 2023. Saat cuaca buruk, KM Sanjaya 86 kemudian kembali ke Pelabuhan Benoa dan mengalami lost contact di perairan selatan Bali pada 22 Juli 2023. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN