Beberapa kendaraan saat melintas di wilayah pertigaan abang, dengan traffic light, masih dalam keadaan mati. (BP/gik)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Lampu lalu lintas atau traffic light di seputaran Kota Amlapura, sudah lama mati. Ini mengakibatkan banyak harus berhati-hati saat melintas di simpang empat, atau pertigaan jalan raya. Meski sangat vital, anehnya sudah hampir sebulan kondisi demikian tanpa penanganan.

Kondisi demikian sudah lama terjadi di simpang empat wilayah Subagan. Jalur padat kendaraan ini, setiap harinya tanpa kontrol traffic light. Akibatnya, polisi di Pos Jaga cukup ekstra mengatur jalur, kendaraan, agar tidak terjadi kemacetan maupun kecelakaan. Wilayah tersebut cukup rawan lakalantas, mengingat kendaraan datang dan pergi dari empat arah yang berbeda.

Baca juga:  Butuh Regulasi Jelas Dalam Penanganan dan Penataan Danau Batur

Hal serupa terjadi di Pertigaan Sudirman, atau warga biasa menyebutnya Pertigaan Abang. Matinya traffic light disana juga tanpa penanganan. Banyak warga heran terhadap situasi ini. Sebab, jalur-jalur ini setiap harinya cukup padat kendaraan. Terlebih di Pertigaan Abang ini, dimana pengguna jalan kerap berkecepatan tinggi saat datang dari utara. Sementara, ini sulit diantisipasi kendaraan dari barat, karena terhalang median jalan dan tugu di tengah jalan.

Baca juga:  Perkuat Sinergi dan Gotong Royong, TP PKK Provinsi Bali Gelar Pasar Rakyat PKK 2022

“Kenapa dibiarkan mati terlama lama, siapa yang berwenang memperbaiki ini? tolong segera diperbaiki,” kata salah satu warga, Komang Purnata, Minggu (15/4), saat ditemui di sekitar Pertigaan Abang, yang nyaris kecelakaan saat menghindari pengguna jalan dari arah utara.

Kepala Dinas Perhubungan Karangasem Ida Bagus Suastika, dihubungi Minggu (15/4), belum bisa memberikan keterangan. Beberapa kali dihubungi melalui telpon, tidak bisa terhubung. Begitu juga melalui pesan singkat yang dikirim via Whatsapp.  Warga berharap kerusakan pada traffic light segera diperbaiki, agar tidak menimbulkan dampak buruk kecelakaan lalu lintas. (bagiarta/balipost)

Baca juga:  Satu Zona Merah dan 2 Orange Jadi Penyumbang Terbanyak Kasus COVID-19 Baru
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *