Ilustrasi - Sekretaris FWE Kalsel Afdianoor Rahmanata saat memberikan paket bantuan sembako murah kepada komunitas ojol di Banjarmasin. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST. com –  Wacana pengemudi ojek online (ojol) tidak masuk kriteria penerima subsidi BBM tepat sasaran untuk pembelian pertalite masih simulasi atau belum diputuskan. Hal itu dikatakan Menteri Sosial RI Saefullah Yusuf.

“Itu masih simulasi. Semua masih simulasi. Jadi itu masih diskusi, masih simulasi, belum diputuskan. Jadi tunggu saja,” ujar Mensos di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (1/12).

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengisyaratkan untuk tidak memasukkan pengemudi ojol dalam daftar penerima subsidi BBM tepat sasaran.

Baca juga:  Bermaksud Pinjam Uang Online untuk Lunasi Kartu Kredit? Simak 5 Hal Ini Dulu

Hal itu dikarenakan, enurut dia, kendaraan yang digunakan para pengemudi ojol untuk usaha, sementara subsidi BBM tepat sasaran yang disasar pemerintah ditekankan untuk penggunaan transportasi publik.

Menanggapi hal tersebut, Kemensos masih menunggu keputusan dan nantinya akan menjadi pedoman bagi mereka untuk melakukan langkah lanjutan.

“Jadi nanti seperti apa tentu, keputusan itulah yang akan menjadi pedoman kita selanjutnya. Jadi apa yang disampaikan Pak ESDM itu baru simulasi,” kata Mensos.

Baca juga:  Pelaku Wisata Sayangkan Pemberlakuan PPKM Level 3 saat Nataru

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono menegaskan bahwa empat juta pengemudi ojol bakal turun berunjuk rasa ke jalan apabila bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mereka dicabut.

“Jika sampai ojol tidak dapat menerima atau mengisi BBM bersubsidi nanti, maka pastinya akan terjadi gelombang aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia untuk memprotes keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini,” kata Igun.

Baca juga:  Informasi Ganjil Genap

Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan terkait skema pengemudi ojol yang tidak masuk kriteria penerima subsidi BBM tepat sasaran untuk pembelian pertalite bukan merupakan keputusan akhir.

Dikatakan Bahlil, hingga saat ini pihaknya masih menggodok formulasi subsidi energi untuk BBM dan listrik agar lebih tepat sasaran. “Belum ada keputusan final,” ujar Menteri Bahlil. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN