Wisatawan berada di Desa Penglipuran, Bangli. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Desa Wisata Penglipuran ditarget meraup pendapatan retribusi tinggi pada 2025, yakni Rp 29 miliar lebih. Terkait target tersebut, pihak pengelola desa wisata Penglipuran mengingatkan pemerintah daerah agar memberikan dukungan intensif salah satunya adalah peningkatan promosi wisata.

Menurut Manajer Desa Wisata Penglipuran, I Wayan Sumiarsa upaya promosi harus dilakukan secara lebih intensif. Dengan demikian diharapkan pendapatan retribusi dapat meningkat sesuai target.

Selain promosi, pemerintah daerah juga diharapkan dapat meningkatkan investasi terhadap fasilitas pendukung. Salah satunya toilet. Menurutnya Sumiarsa toilet merupakan kesan pertama dari sebuah destinasi wisata.

Baca juga:  Perlu Dana Kuliah Anak? Siapkan Sejak Dini

Toilet di Penglipuran sering dikeluhkan wisatawan karena dinilai kurang standar dan mulai banyak mengalami kerusakan. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah daerah dapat melakukan perbaikan terhadap fasilitas itu.

Sesuai perjanjian kerjasama, kata Sumiarsa, perbaikan fasilitas seperti toilet menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Sedangkan pihaknya di pengelola, tugasnya menjaga fasilitas yang ada.

Tak hanya toilet, pengelola desa wisata Penglipuran, juga berharap pemerintah daerah agar memperhatikan akses jalan yang masih kurang memadai. Seperti akses jalan melingkar di sisi selatan yang menurutnya perlu mendapat atensi. “Apa yang menjadi kewajiban pemerintah daerah di PKS (perjanjian kerja sama) perlu ditingkatkan. Sehingga apa yang menjadi target bersama bisa tercapai,” harapnya.

Baca juga:  2021, Minat Investasi di Buleleng Naik 4 Kali Lipat

Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, Pemkab Bangli memasang target pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi wisata sebesar Rp 58 miliar lebih pada 2025. Target tersebut akan dipenuhi dari lima daya tarik wisata (DTW) di Kabupaten Bangli yang menjadi penyumbang PAD setiap tahunnya yakni DTW Batur, Terunyan, Penglipuran, Kehen dan Penulisan.

Penglipuran ditargetkan menyumbang pendapatan retribusi sebesar Rp 29 miliar lebih pada tahun 2025 atau naik dari tahun ini yang mencapai Rp 26 miliar. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Pedagang Dilatih Manajemen, Dibantu Permodalan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *