BANGLI, BALIPOST.com – Kampanye untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) ternyata tidak semahal yang diperkirakan banyak orang. Paling tidak itu terlihat dalam laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye ke KPU Bangli.
Dalam laporan itu, ketiga paslon yang ikut dalam kontestasi Pilkada Bangli hanya melaporkan puluhan juta rupiah untuk pemasukan dan pengeluaran.
Calon bupati dan wakil bupati Bangli nomor urut 1 Raden Cahyo Adhi Nugroho Martosubroto-I Gusti Winuntara (Paslon Santuy) menjadi paslon yang paling banyak mengeluarkan biaya kampanye.
Dalam laporannya, paslon Santuy selama kampanye menghabiskan dana Rp 60.076.038,38 dari penerimaan Rp 70.005.191,92 serta saldo awal rekening khusus dana kampanye (RKDK) Rp 10 juta.
Sementara paslon nomor urut 2, Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar (Sadia) yang unggul dalam Pilkada tahun ini mengeluarkan dana Rp 40. 511.000 dari penerimaan Rp 42.500.000 serta saldo awal RKDK Rp 2 juta.
Sedangkan paslon nomor urut 3 Ida Bagus Giri Putra- I Made Subrata melaporkan pengeluaran dana kampanye Rp 20.014.000, dari penerimaan Rp 20.100.000 dan saldo awal RKDK Rp 100 ribu.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Bangli I Ketut Suandana, Selasa (3/12) mengatakan pihaknya tidak punya kewenangan untuk menilai laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye masing-masing paslon. Pihaknya hanya sebatas menerima laporan saja dan memeriksa kelengkapan berkas-berkasnya seperti kwitansi.
“Kami hanya menerima laporan saja. Ranah menyatakan benar atau tidak itu tidak ada di kami,” kata Suandana.
Laporan tersebut selanjutnya diaudit oleh kantor akuntan publik. Suandana mengatakan saat ini proses audit masih sedang berjalan. Hasilnya audit nantinya akan disampaikan kepada KPU oleh KAP. (Dayu Swasrina/balipost)