GIANYAR, BALIPOST.com – Sampah di Bali belakangan ini menjadi masalah dan perlu penanganan khusus dan serius.

Seperti apa yang dilakukan TPS 3 R Desa Tulikup, Gianyar. Untuk penanganan masalah sampah, TPS 3 R Desa Tulikup bekerja sama dengan Osaka, Jepang, salah satu yayasan yang mengurus masalah sampah.

Perbekel Desa Tulikup, I Made Ardika menjelaskan TPS 3 Desa Tulikup dibangun tahun 2022 dan merupakan bantuan dana APBN Pusat dan dibangun diatas tanah desa seluas 5 are.

Baca juga:  Warga Muslim Kampung Gelgel Masih Gunakan Nama Khas Bali

TPS 3 R Desa Temesi kini mempekerjakan 10 orang  tenaga kerja, dimana 4 orang tenaga pemilah sampah, 2 orang sopir dan 4 orang pendamping sopir.

Sementara armada yang dimiliki 1 unit truk sampah, 1 unit L 300. Sampah dari 2.389 KK atau 10 ribu jiwa lebih penghuni Desa Tulikup, sampai di TPS 3 R dipilah tukang pilah sampah menjadi tiga bagian yakni sampah organik, sampah anorganik dan residu.

Sampah organik diolah dijadikan kompos dan sampah anorganik serta residu dikirim ke TPA Temesi. Kompos kemudian didistribusikan kepada Puspa Aman dan diberikan ke KK miskin.

Baca juga:  Tanpa UN, Tak akan Kurangi Kualitas Lulusan

Pihak yayasan di Osaka Jepang sudah dua kali datang ke TPS 3 R Desa Tulikup. Bahkan berkat bimbingan dan pendampingan Ketut Suarnaya dari DLH Gianyar, dua orang dari Desa Tulikup yakni Sekdes Tulikup dan Ketua TPS 3 R Desa Tulikup berkesempatan belajar tentang penanganan sampah ke Jepang. (Agung Yuliantara/denpost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN