DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti segera mengganti model pembelajaran  Kurikulum Merdeka dengan model deep learning atau pembelajaran mendalam.

Perubahan ini ditanggapi positif Pengurus Besar PGRI. Namun menuntut pemerintah menggarap guru terlebih dulu.

Ketua PB PGRI, Basyarudin Thayib di sela-sela Konferensi PGRI Bali, Jumat (6/12) mengatakan guru harus mendapatkan pendidikan dan pelatihan agar tepat menjalankan pendekatan pembelajaran mendalam untuk meningkatkan kapasitas siswa.

Baca juga:  Hukuman Eka Wiryastuti Sudah Dinaikkan, KPK Belum Puas

Dikatakannya, PGRI Pusat  mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Termasuk mengganti pendekatan pembelajaran Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran eksplorasi sesuai minat siswa menjadi deep learning atau pembelajaran mendalam.

Sementara itu Pengurus PGRI Bali, M Rida mengatakan perubahan  pendekatan deep learning menuntut guru lebih mendalam menguasai sebuah pokok pembelajaran dan mengarahkan siswa menemukan solusi masalah.

Kepala SMAN 1 Denpasar ini menuntut kompetensi guru. PGRI Bali juga menuntut pemerintah  memberi porsi lebih untuk  diklat guru sebelum menjalankan pendekatan baru kurikulum.

Baca juga:  Bupati Tamba Sampaikan Pesan Haru di Puncak Perayaan HUT Korpri dan PGRI

Sementara itu Ketua Umum PGRI Bali, I Komang Artha Saputra menambahkan deep learning membuat pelajar mampu berpikir kritis, komunikasi, serta bekerja dengan orang lain secara efektif di semua mata pelajaran.

Berbeda dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan fleksibilitas bagi sekolah dan guru dalam menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Maka wajar guru harus digarap terlebih dahulu agar efektif. (Sueca/balipost)

Baca juga:  37 Desa di Kabupaten Gianyar Masuk Zona Merah

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN