DENPASAR, BALIPOST.com – Herpes zoster menjadi penyakit yang menakutkan karena rasa nyeri yang ditimbulkan tidak tertahankan. Maka dari itu, sebelum penyakit herpes zoster muncul, vaksin menjadi cara yang lebih efektif dan murah.
Ketua IDI Denpasar dr. I Ketut Widiyasa, M.P.H., FISQua., M.H., saat sosialisasi cacar api bersama komunitas dan Media, Sabtu (7/12) mengatakan, senang dapat berkolaborasi dengan GSK untuk menyosialisasikan cacar api atau di Bali kerap disebut tilas naga. Menurutnya, informasi tentang cacar api selama ini hanya terbatas di tenaga medis dan tidak disebarluaskan.
“Cacar api banyak terjadi dan selama ini hanya menjadi rahasia dokter dan keluarga. Jika cacar api dikenal, maka dapat dicegah lebih dini,” ujarnya.
Banyak upaya pencegahan yang bisa dilakukan salah satunya upaya pencegahan yang lebih klinis yaitu vaksin. Adanya vaksin cacar api saat ini perlu disebarluaskan. Meskipun bukan vaksin wajib, namun setidaknya masyarakat agar tahu.
“Meski tidak mengancam seperti COVID-19 tapi sekali kena herpes zoster, nyerinya lama meski ruamnya 2-3 hari saja. Bahkan ada yang ingin mati karena nyeri yang tak tertahankan,” ungkapnya.
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Dr. dr. Sukamto Koesnoe, Sp.PD-KAI.yang pada kesempatan itu menjadi narasumber membahas penyakit herpes zoster dan pentingnya imunisasi dewasa. Dalam pemaparannya ia menyampaikan bahwa herpes zoster menjadi persoalan terutama pada kelompok dengan komorbid, yaitu adanya penyakit tertentu pada tubuhnya dan terindikasi imunnya lemah.
Seperti adanya penyakit lupus, HIV, jantung, dan sedang menjalani kemoterapi. Selain itu, kata Sukamto, herpes zoster penyakit yang sangat menyiksa pada saat sakit maupun setelah munculnya ruam.
Lanjutnya, 9 dari 10 orang memiliki virus dalam tubuhnya yang dapat menyebabkan cacar api. Munculnya cacar api karena terjadi reaktivasi virus varicella zoster (VZV), penyebab cacar air yang dorman dalam tubuh.
Setelah seseorang terinfeksi cacar air atau terpapar virus varicella zoster, virus ini kemudian tidur di dalam tubuh seumur hidupnya. Seiring pertambahan usia, sistem kekebalan tubuh melemah secara alami yang memungkinkan virus dorman ini aktif kembali dan menyebabkan cacar api.
Cacar api biasanya menyebabkan ruam melepuh yang sangat menyakitkan, yang hanya muncul di satu sisi tubuh atau wajah. “Maka dari itu mencegah jauh lebih murah dan efektif, dan vaksinasi strategi pencegahan paling efektif,” ujarnya.
Director Communication Government Affairs, Market Access GSK Reswita Dery Gisriani, mengatakan, saat ini sudah tidak zaman mengobati sakit, tapi mencegah sebelum sakit adalah upaya yang lebih efektif dilakukan.
General Practitioner dr. Tony Gosal mengaku kerap menerima pasien dengan nyeri tak tertahankan dan bertahun-tahun. “Ternyata nyeri pascaherpes. Jadi mari tingkatkan kualitas hidup, karena hampir semua orang pernah mengalami cacar air. Jangan sampai kena cacar air. Dan ingat herpes zoster bisa terjadi berulang,” ujarnya.
General Manager & President Director GSK Indonesia Manish Munot mengatakan, GSK berkomitmen melakukan m upaya pencegahan, meningkatkan kualitas hidup maka dari itu ia membuat program edukasi untuk pencegahan. Tujuannya untuk menumbuhkan awareness terhadap penyakit yang bisa dicegah yaitu dengan vaksin. Sementara vaksin herpes zoster saat ini telah tersedia. (kmb/balipost)