SINGARAJA, BALIPOST.com – Perempuan memegang peran penting dalam sektor pariwisata. Hal ini tercermin dari banyaknya naker perempuan yang berkecimpung di sektor tersebut. Demikian disampaikan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa, Sabtu (7/12) di Singaraja, Buleleng.
Ia menyebutkan tenaga kerja perempuan di sektor pariwisata mencapai 54 persenan. Tingginya persentase perempuan di sektor ini memperlihatkan peran penting perempuan dalam pengembangan pariwisata Indonesia untuk mendukung perekonomian sekaligus menciptakan keseimbangan sosial dan budaya di destinasi wisata.
Peran penting perempuan dalam pembangunan nasional sejalan dengan semangat kesetaraan gender yang menjadi salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Berdasarkan data UN Tourism Global and Report on Women in Tourism tahun 2019, jumlah perempuan yang berkontribusi dalam sektor pariwisata melebihi 50 persen dibandingkan dengan laki-laki.
“Kemenpar siap mendukung peran kaum perempuan dalam pengembangan sektor pariwisata. Apalagi di Kabinet ada 11 wanita yang akan memperjuangkan dan menopang emansipasi wanita saat ini,” ungkapnya.
Ni Luh Puspa mengatakan bahwa perempuan dan budaya adalah dua pilar penting dalam membangun masa depan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan. Untuk itu, ada tiga langkah strategis yang perlu dilakukan bersama, yaitu mendorong partisipasi perempuan dalam industri pariwisata, memastikan kesetaraan dalam pengambilan keputusan, dan memanfaatkan teknologi dalam pengambilan keputusan.
“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa perempuan memiliki ruang, peluang, dan pengakuan di setiap aspek khususnya di sektor pariwisata,” ungkapnya.
Ni Luh juga menjelaskan peran perempuan dalam memajukan pariwisata Indonesia. Beberapa di antaranya sebagai pengambil kebijakan di bidang pemerintahan, pekerja pada destinasi pariwisata, pemengaruh yang mempromosikan dan mengenalkan keindahan destinasi pariwisata Indonesia, serta pelaku ekonomi seperti pengembangan souvenir dan oleh-oleh di destinasi pariwisata.
“Untuk itu, mari kita jadikan perempuan sebagai mitra strategis dalam mempromosikan pariwisata Indonesia ke dunia. Perempuan bukan hanya pilar keluarga, tetapi juga penjaga peradaban, pelopor inovasi, dan inspirasi bagi generasi mendatang,” tutup Wamen Pariwisata asal Desa Selat, Kecamatan Sukasada ini. (Nyoman Yudha/balipost)