DENPASAR, BALIPOST.com – Bali telah dilanda bencana hidrometeorologi selama sepekan. Berdasarkan data yang dirangkum oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali serta BPBD kabupaten/kota se-Bali, cuaca ekstrem yang melanda Bali dari tanggal 2 hingga 8 Desember 2024 mengakibatkan sejumlah kejadian, seperti pohon tumbang, banjir, tanah longsor, kerusakan bangunan, jalan jebol, dan abrasi.
Kejadian pohon tumbang tercatat di 30 titik di berbagai kabupaten/kota. Di Kabupaten Badung terjadi di 3 titik, Kabupaten Bangli 5 titik, Kabupaten Karangasem 6 titik, Kabupaten Gianyar 3 titik, Kabupaten Tabanan 3 titik, dan Kabupaten Buleleng 10 titik. Sementara banjir melanda 5 titik di Bali, yaitu 4 titik di Kabupaten Buleleng dan 1 titik di Kabupaten Karangasem.
Kejadian senderan jebol tercatat di 7 titik, yakni Kabupaten Buleleng 4 titik, Kota Denpasar 1 titik, dan Kabupaten Karangasem 2 titik. Bencana tanah longsor terjadi di 7 titik, yaitu Kabupaten Buleleng 3 titik, Kabupaten Bangli 1 titik, Kabupaten Jembrana 2 titik, dan Kabupaten Gianyar 1 titik. Sedangkan, dahan pohon patah tercatat di 2 titik, yaitu di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng masing-masing 1 titik.
Bencana juga merobohkan satu bangunan di Kabupaten Buleleng. Sedangkan, kejadian atap rumah jebol terjadi di 2 titik, yakni di Kabupaten Badung dan Kabupaten Jembrana masing-masing 1 titik. Jalan jebol juga terjadi di 1 titik di Kabupaten Bangli. Kejadian bak penampungan air jebol tercatat di Kabupaten Buleleng. Sedangkan, kejadian abrasi terjadi di 1 titik di Kabupaten Klungkung.
Meski fenomena cuaca ekstrem terjadi cukup meluas, Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin mengatakan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan. Namun, kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp 9,4 miliar.
Berdasarkan Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Dasarian I Desember 2024 dari BBMKG Wilayah III Badung, Rentin mengatakan bahwa Bali sudah memasuki musim hujan. Untuk itu, warga diimbau untuk mewaspadai curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir dan longsor.
Dengan semakin seringnya kejadian bencana, BPBD Provinsi Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, demi mewujudkan Bali yang tangguh bencana. (Ketut Winata/balipost)