Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Dinas Gunung Ina, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Hujan deras disertai angin kencang sebabkan dua kejadian pohon tumbang di Kabupaten Buleleng, pada Senin (9/12). Kerugian pun ditafsir hingga Rp. 18 Juta.

Kejadian pertama terjadi di Banjar Dinas Gunung Ina, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, sekitar pukul 08.30 WITA. Pohon Intaran dengan diameter 80 centimeter tumbang dan menimpa rumah semi permanen milik Luh Sartining. Kejadian itu menyebabkan korban mengalami kerugian sebesar Rp 15 juta.

Kejadian kedua terjadi di Banjar Dinas Abasan, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, sekitar pukul 11:45 WITA. Pohon Alpukat tumbang dan menimpa atap dapur milik Kadek Suijana, menyebabkan kerugian sebesar Rp 3 juta.

Baca juga:  Sehari, Polisi Bekuk Tiga Pengguna Narkoba di Dua Lokasi

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi pada Selasa (10/12) menjelaskan kejadian dua rumah warga yang tertimpa pohon itu sudah mendapatkan penanganan oleh Tim Reaksi Cepat BPBD Buleleng. Pihaknya juga sudah melakukan asesmen ke lapangan untuk menghitung kerugian yang dialami oleh para korban. Asesmen ini nantinya sebagai laporan untuk pemberian bantuan korban.

“Tidak ada korban jiwa dalam kedua kejadian tersebut. Tim TRC-PB telah melaksanakan penanganan dan assessment di lokasi kejadian,”kata Ariadi.

Baca juga:  Gen Z, Generasi Penentu Kepemimpinan Bali

Disisi lain, cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Buleleng, selama sepekan pertama Desember 2024 memicu puluhan kejadian bencana. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, tercatat sebanyak 46 kejadian bencana terjadi dalam periode ini. Kejadian tersebut didominasi oleh pohon tumbang, banjir, tanah longsor, hingga kerusakan infrastruktur lainnya.

“Beberapa wilayah seperti di Kecamatan Busungbiu, Banjar, Sukasada, dan Tejakula mengalami curah hujan dengan intensitas tinggi yang .Melebihi ambang batas normal. Wilayah-wilayah tersebut menjadi zona yang harus diwaspadai terhadap potensi banjir dan tanah longsor,” ujar Ariadi.

Baca juga:  Tangis dan Makian Mewarnai Pembongkaran Paksa Rumah Warga di Tegal Jambangan

Untuk mengantisipasi risiko bencana yang lebih besar, BPBD Buleleng bersama instansi terkait telah melakukan berbagai langkah pencegahan, seperti sosialisasi kepada masyarakat, pemangkasan pohon di jalur rawan, serta menyiagakan personel dan peralatan penanggulangan bencana. (Yudha/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *