NEGARA, BALIPOST.com – Angin puting beliung yang melanda wilayah Kecamatan Negara, Senin (9/12), mengakibatkan, puluhan rumah di tiga desa di Kecamatan Negara mengalami kerusakan. Kerusakan terjadi di Desa Pengambengan, Desa Cupel, dan Desa Tegal Badeng Barat. Sehari sebelumnya angin kencang juga merusak 10 rumah di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru.
Dari pendataan Selasa (10/12), Desa Tegal Badeng Barat, angin merusak 33 bangunan rumah warga, termasuk mushola, pura keluarga, serta atap sumur bor milik kelompok subak. Sedangkan di Desa Pengambengan, lima rumah dilaporkan rusak, dua diantaranya mengalami kerusakan parah dan di Desa Cupel, 10 rumah mengalami kerusakan pada bagian atap. Rerata kerusakan ringan di bagian atap. Salah seorang warga Tegal Badeng Barat, Hubaidi, menyatakan peristiwa angin kencang ini adalah yang pertama kali sejak puluhan tahun lalu terjadi di desanya.
Seingatnya, terakhir bencana karena angin terjadi pada 1984 lalu. Menurutnya angin cukup kencang bahkan mengangkat atap kanopi warga hingga puluhan meter. Termasuk genteng-genteng rumah warga juga berterbangan. Kejadian itu mengakibatkan puluhan rumah di Tegal Badeng Barat mengalami kerusakan.
Perbekel Desa Tegal Badeng Barat, I Made Sudiana, Selasa (10/12) mengatakan kerusakan di desanya merusak 26 rumah, dua tempat ibadah, dan satu gudang pembuatan bata merah serta rumah sumur bor subak. “Sebagian besar mengalami kerusakan ringan di bagian atap. Termasuk juga tempat ibadah, tidak ada korban jiwa,” kata Sudiana. Hingga kemarin, beberapa warga sudah mulai melakukan perbaikan rumah secara mandiri.
Sementara dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana, sebagian besar rumah mengalami kerusakan ringan. Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengatakan kerusakan seperti genteng yang terlepas masuk kategori ringan dan BPBD akan menyalurkan bantuan berupa perbaikan atap dan paket sembako melalui dana desa.
Sedangkan untuk kerusakan sedang hingga parah, seperti di Desa Pengambengan, akan diusulkan mendapatkan bantuan dari APBD. “Sebagian besar warga telah memulai perbaikan rumah secara mandiri, terutama pada bagian atap yang rusak,” terangnya. BPBD Jembrana mencatat kerugian materiil akibat bencana ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. (Surya Dharma/Balipost)