Aktivitas nelayan di Pantai Yeh Gangga, Tabanan. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Curah hujan tinggi, angin kencang, dan gelombang tinggi diprediksi akan menghantui aktivitas nelayan di kawasan pantai selatan Tabanan dalam beberapa hari ke depan. Para nelayan pun diimbau meningkatkan kewaspadaan saat melaut.

Plt. Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tabanan, I Gede Bogorada menyampaikan, saat ini kondisi cuaca memang kurang bersahabat termasuk untuk melakukan aktivitas melaut. Sesuai informasi yang diterima dari BMKG Wilayah III Denpasar, pada 9 hingga 11 Desember 2024, diprediksi adanya potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar wilayah Bali.

Baca juga:  Soal Keluhan Nelayan, Dewan Akan Pertanyakan ke KKP

Ketinggian gelombang laut di perairan utara Bali diperkirakan berkisar antara 0,5 sampai 1,25 meter, di perairan selatan Bali berkisar antara 1 hingga 2,5 meter, di Selat Bali berkisar antara 0,5 hingga 2 meter, dan di Selat Lombok berkisar antara 0,5 sampai 2 meter.

Maka dari itu, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Para nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari juga diminta mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin serta tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter di perairan selatan Bali. “Update dari BMKG itu kami teruskan ke para nelayan di Tabanan melalui WA grup agar mereka waspada dalam melakukan aktivitas melaut,” kata Bogorada.

Baca juga:  Cuaca Buruk, Nelayan Diminta Berhati-hati Melaut

Selain waspada untuk melaut, pihaknya mengimbau nelayan Tabanan untuk menjauhkan perahu dari bibir pantai, terlebih lagi kebanyakan nelayan menempatkan perahu tanpa disertai pengaman (tali tambat). Sehingga ketika terjadi gelombang pasang, tidak sampai menghanyutkan perahu para nelayan.

Di tengah ancaman cuaca buruk jelang penghujung tahun, potensi tangkapan nelayan Tabanan ini tetap menjanjikan, khususnya tangkapan di luar jenis lobster. ”Biasanya akhir tahun menjadi berkah bagi nelayan, mengingat tingginya potensi tangkapan dibarengi dengan meningkatnya permintaan pasar yang berdampak pada melonjaknya harga jual ikan dipasaran,” pungkasnya.

Baca juga:  Mesin Mati, Nelayan Terombang-ambing 5 Jam di Laut

Sementara itu, saat ini jumlah kelompok usaha bersama (KUB) nelayan di Kabupaten Tabanan mencapai 98 kelompok, dengan rata-rata beranggotakan 15 nelayan. Jumlah tersebut mengalami tren peningkatan dari sebelumnya. (Manik/bisnisbali)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *