SEMARAPURA, BALIPOST.com – Warga Desa Adat Sangkanbuana, Kabupaten Klungkung, menggelar upacara Ngider Buana, bertepatan dengan hari Kajeng Kliwon, Sasih Keenam, pada Rabu (4/12).
Prosesi ini bertujuan untuk menetralisir energi buruk di seluruh wewidangan desa adat agar Krama Desa Adat Sangkanbuana senantiasa dianugerahi ketentraman, kesejahteraan dan juga sebagai wujud syukur kepada Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Prosesi ngider buana di Desa Adat Sangkanbuana ini dimulai sekitar pukul 16.00 WITA. Upacara diawali dengan turunnya pralingga Ida Batara yang disungsung warga berupa tapakan barong, Ratu Lingsir, dan Ratu Ayu ke Pura Dalem Setra.
Turunnya pralingga ini diiringi ratusan warga dengan berjalan kaki.
Suasana saat itu terasa kian magis ketika iringan pralingga Ida Batara memargi diiringi gong baleganjur.
Saat tiba di Pura Dalem Setra, Krama Desa Adat Sangkanbuana yang telah siap menunggu, langsung menggelar upacara pecaruan, menggunakan pecaruan panca warna.
Upacara pecaruan ini digelar di masing-masing pura, sesuai arah mata angin.
Untuk di Pura Dalem Setra sendiri dilaksanakan upacara pecaruan serba warna merah, lengkap dengan wewalungan yang digunakan ada bebek dan ayam.
Setelah menyelesaikan prosesi di Pura Dalem Setra, prosesi Ngider Buana ini dilanjutkan ke Pura Dalem Kaler atau Pengulu.
Dari Pura Dalem Pengulu kemudian menuju Pura Puseh, sebelum kasineb di Pura Bale Agung dan Pura Pucak. Di sisi lain, Krama Desa Adat Sangkanbuana juga menggelar pecaruan di Perempatan Agung Banjar Pegending, Sangkanbuana.
Bendesa Adat Sangkanbuana, I Wayan Sudiana Urip mengatakan ritual Ngider Buana di Desa Adat Sangkanbuana ini rutin digelar setahun sekali.
Hal ini sebagai upaya Desa Adat Sangkanbuaja mengharmoniskan buana alit dan buana agung. Sama halnya dengan upacara nangkluk merana, pihaknya juga melakukan ritual ini untuk menetralisir sifat yang negatif agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di desa.
Dia menambahkan, upacara Ngider Buana ini juga rutin dilaksanakan sebagai wujud syukur kepada Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar Krama Desa Adat Sangkanbuana senantiasa selalu dianugerahi ketentraman dan kesejahteraan.
Prosesi Ngider Buana ini kemudian masineb dengan melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Pucak dan Bale Agung. Pada akhir persembahyangan, juga dibagikan benang tridatu, sebagai tanda bahwa Krama Desa Adat Sangkanbuana telah mengikuti prosesi Ngider Buana ini, dengan harapan agar senantiasa selalu dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. (Bagiarta/balipost)