SINGARAJA, BALIPOST.com – Ratusan Perbekel di Kabupaten Buleleng mendatangi Kantor DPRD Buleleng pada Selasa (17/12). Kedatangan Perbekel ini guna menyampaikan aspirasi. Pasalnya BKK yang diperoleh dari Kabupaten Badung hingga kini baru cair di beberapa desa saja.
Kedatangan ratusan anggota perbekel se Kabupaten Buleleng diterima langsung oleh Ketua DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya dan sejumlah Anggota Fraksi di ruang Rapat Gabungan Komisi.
Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Perbekel Kabupaten Buleleng, Ketut Suka mengaku khawatir hingga kin sejumlah Desa di Kabupaten Buleleng belum menerima pencairan BKK. Pasalnya dana BKK dikabarkan sudah cair ke khas daerah Kabupaten Buleleng.
Suka juga mengaku, tidak mengetahui secara pasti, kenapa BKK dari Kabupaten Badung itu belum dicairkan oleh Pemkab Buleleng. Padahal petunjuk pelaksanaan dan teknis terkait pencarian BKK sudah dilakukan dengan baik.
Apalagi sebut Suka, ada beberapa Desa sudah melakukan membongkar dan membuat pondasi bangunan yang bersumber dari dana BKK ini. Hanya saja,hingga saat ini belum ada kejelasan terkait pencarian BKK itu.
“Ini tentunya kekhawatiran kita karena waktu pendek. Ada di beberapa desa yang saya melihatnya kasihan. Ada yang sudah bongkar bangunan. Namun dana belum ada. Harapan kita sebelum tanggal 20 itu sebelum natal sudah cair,” ungkapnya.
Suka menyebut, dengan waktu yang cukup pendek dan menjelang akhir tahun pihaknya meyakini desa-desa yang ada mampu melaksanakan pertanggungjawaban dengan baik dan benar. “Dengan cairnya yang baru bisa 30 persen. Kita pastikan desa-desa bisa melakukan itu, baik pembangunan fisik maupun nonfisik. Rekanan sudah menyiapkan diri,” kata Suka.
Sementara itu, Ketua DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya menyebut kedatangan para perbekel ini guna menanyakan pencarian dana BKK Badung. Ia pun meminta ke Pemerintah Daerah agar memberikan Gambaran yang jelas terkait juknis pencarian BKK ini.
Ia pun berencana dalam waktu dekat ini akan mengundang Kabupaten Badung ke Buleleng, untuk memberikan kejelasan teknis yang ditetapkan.
“Maka dari itu, biar tidak ada debat kusir, di satu sisi pemerintah berhati – hari tapi dibalik kehati hatian itu harus ada sifat ketegasan. agar tidak menjadi sebuah pertanyaan yang menggantung kepada perbekel. Dua sampai tiga hari ini kita undang pihak dari badung, terkait hibah termasuk keuangan yang akan memberikan jawaban sepenuhnya untuk kepala desa,” kata Ngurah Arya.
Untuk diketahui, Pemkab Badung memberikan bantuan kepada Pemkab Badung sebanyak Rp 128 miliar, yang dibagikan masing-masing Rp 1 miliar ke 128 desa yang ada di Buleleng.
Dana BKK itu diberikan Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta pada Sabtu (21/9/2024) di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja. (Nyoman Yudha/Balipost)