MANGUPURA, BALIPOST.com – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, lonjakan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, diperkirakan akan mencapai puncaknya. Pihak Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai telah mengantisipasi peningkatan aktivitas tersebut dengan membuka posko terpadu monitoring angkutan Nataru mulai 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Posko ini beroperasi 24 jam di area terminal kedatangan domestik.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menyatakan bahwa selama periode Nataru, bandara diprediksi akan melayani hingga 1,3 juta penumpang. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Trafik pergerakan pesawat juga diperkirakan meningkat hampir 4 persen dengan total 7.800 pergerakan. “Selama posko Nataru, kami memperkirakan bandara melayani hingga 70 ribu penumpang per hari, meningkat 8 persen dibanding rata-rata harian tahun ini. Trafik pesawat pun diproyeksikan mencapai 413 pergerakan per hari, naik 7 persen dari rata-rata harian sebelumnya,” ujar Syaugi, Rabu (18/12).
Dijelaskan, puncak arus penumpang diprediksi terjadi pada 20 Desember 2024, dengan jumlah pergerakan pesawat mencapai 489 penerbangan dan 83.635 penumpang. Untuk arus pasca-Natal, puncaknya diproyeksikan pada 26 Desember dengan 452 penerbangan dan 81 ribu penumpang.
Sementara itu, puncak libur tahun baru diperkirakan terjadi pada 29 Desember dengan 503 penerbangan dan 80.766 penumpang. Puncak arus balik diprediksi berlangsung pada 2 Januari 2025 dengan 467 penerbangan dan 79.957 penumpang.
Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, sebanyak 449 penerbangan tambahan (extra flight) telah diajukan oleh tujuh maskapai, yaitu Indonesia Air Asia (122 penerbangan), Super Air Jet (88 penerbangan), Lion Air (87 penerbangan), Citilink (82 penerbangan), Garuda Indonesia (30 penerbangan), Nam Air (22 penerbangan), dan Pelita Air (18 penerbangan).
“Sebagian besar extra flight melayani rute domestik, dengan Jakarta menjadi tujuan terbanyak sebanyak 265 penerbangan, diikuti Surabaya 76 penerbangan, Makassar 38 penerbangan, Lombok 22 penerbangan, Pontianak 12 penerbangan, dan Banjarmasin 8 penerbangan,” terangnya.
Lebih dari 1.300 personel disiagakan untuk memastikan kelancaran operasional bandara selama periode Nataru. “Kami berkomitmen memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna jasa bandara, baik saat keberangkatan maupun kedatangan,” tegas Syaugi.
Langkah antisipasi ini sejalan dengan tren pertumbuhan jumlah penumpang yang terus meningkat, terutama pada musim libur panjang seperti Nataru. Pihak bandara juga telah bekerja sama dengan berbagai instansi untuk menjaga kelancaran dan keselamatan operasional selama periode ini. (Parwata/balipost)