DENPASAR, BALIPOST.com – Sering dianggap kurang dikenal dibandingkan dengan genre teater lainnya, teater musikal di Indonesia nyatanya mengalami perkembangan yang signifikan dari masa ke masa.
Banyak teater musikal yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Perjalanannya dari masa ke masa tak bisa dibilang mudah. Disarikan dari berbagai sumber, seni pertunjukan tradisional mempengaruhi tradisi teater musikal Indonesia.
Banyak pelaku industri dan pengamat seni mengatakan bahwa teater musikal sudah ada sejak lama, bahkan sebelum teater musikal kontemporer muncul. Mereka mengatakan bahwa teater musikal tidak ada di Indonesia.
Teater Koma, yang didirikan oleh Nano Riantiarno, adalah pionir teater musikal modern di Indonesia. Mereka dikenal karena menggabungkan musik, tari, dan interaksi penonton dalam setiap karyanya.
Salah satu karya terkenalnya adalah Opera Primadona yang pertama kali dipentaskan pada tahun 1988.
Di dunia film, film musikal Indonesia pertama yang sukses adalah Tiga Dara (1957). Diikuti oleh Petualangan Sherina (2000), yang juga menghidupkan kembali minat film musikal di layar lebar.
Pada tahun 2000-an, teater musikal Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Banyak produksi mulai mengadaptasi cerita lokal dan internasional, menarik perhatian masyarakat umum.
Salah satu karya penting adalah Musikal Laskar Pelangi, adaptasi dari novel Andrea Hirata. Karya ini memiliki pengaruh di industri ini karena memadukan elemen budaya lokal dengan gaya musik Barat.
Selain itu, komunitas seperti Jakarta Movin dan Jakarta Performing Arts Community (JPAC) membuat teater musikal. Misalnya seperti Jakarta Movin, membuat Petualangan Sherina.
Berikut adalah beberapa pertunjukan teater musikal yang populer dan telah sukses dipentaskan di Indonesia:
Petualangan Sherina
Adaptasi dari film populer, dipentaskan oleh Jakarta Movin, selalu laris manis dengan tiket habis terjual dalam setiap pertunjukannya.
Joshua Oh Joshua
Dipentaskan pada tahun 2024, adaptasi dari film dengan judul yang sama ini menyasar penonton muda dan berhasil menciptakan suasana nostalgia.
Keluarga Cemara
Musikal ini diadaptasi dari drama legendaris dan berhasil menarik perhatian banyak penonton dengan cerita dan lagu-lagu yang menghangatkan hati.
Interaksi
Mengadaptasi lirik lagu Tulus ke dalam bentuk cerita, pertunjukan ini juga mendapatkan respons positif dari publik dengan tiket sold out dalam beberapa pementasan.
Polarisasi Musikal
Mengangkat isu sosial terkini dalam format teater musikal, pertunjukan ini menarik minat banyak anak muda.
Ken Dedes
Ken Dedes Dipentaskan oleh EKI Dance Company pada tahun 2023, kisah cinta tragis Ken Dedes berhasil menarik perhatian ribuan penonton.
Teater musikal di Indonesia terus berkembang meskipun masih tersegmentasi dalam hal audiens. Dengan semakin banyaknya komunitas dan produksi baru, potensi untuk memperluas jangkauan teater musikal sangat besar.
Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap seni pertunjukan, upaya untuk mempopulerkan genre ini akan berlanjut. (Dimas Bayu Erlangga/balipost)