Mahasiswa Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) kembali menunjukkan prestasi dengan inovasi hingga menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Sebanyak lima tim berhasil meraih pendanaan dalam ajang Innovillage 2024 atau 5th Innovillage. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Mahasiswa Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) kembali menunjukkan prestasi dengan inovasi hingga menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Sebanyak lima tim berhasil meraih pendanaan dalam ajang Innovillage 2024 atau 5th Innovillage.

Perolehan prestasi ini menjadikan INSTIKI sebagai satu-satunya kampus swasta di Bali yang lolos dengan proposal terbanyak!

Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing Tim Dryfitech, Tim Navilatech dan Tim Saltmate menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas pencapaian mahasiswa INSTIKI tersebut. “Sebagai dosen pembimbing, saya sangat bangga atas prestasi yang diraih mahasiswa INSTIKI dalam Innovillage 2024,” jelasnya.

Keberhasilan ini, lanjutnya, membuktikan kerja keras, inovasi, dan kolaborasi yang kuat dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat. “Mahasiswa kami tidak hanya mampu menciptakan solusi kreatif, tetapi juga menunjukkan komitmen untuk membawa perubahan yang berarti. Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika INSTIKI untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Saya berharap mahasiswa INSTIKI terus mengembangkan potensi mereka di masa depan dan tetap rendah hati dalam mengejar prestasi yang lebih tinggi,” ujarnya.

Selain itu, Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd, Dosen Pembimbing Tim Semarajaya dan Tim Sangening turut menyampaikan apresiasi dan selamat kepada tim yang berhasil lolos dalam ajang Innovillage 2024. Ekayana menekankan pentingnya mahasiswa INSTIKI terus berinovasi sebagai kunci untuk menghadirkan solusi-solusi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Baca juga:  Beri Kuliah Umum di INSTIKI, Program Teknologi Keyboard Aksara Bali Wayan Koster Diapresiasi

“Innovillage memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka dalam menciptakan solusi inovatif yang berdampak positif. Teruslah berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapannya agar tim yang berhasil lolos proposal di ajang tersebut dapat terus mengembangkan ide-ide inovatif serta mampu mengaplikasikan ilmu yang dimiliki. “Saya berharap para mahasiswa dapat terus bekerja sama, berinovasi, dan mengimplementasikan proyek-proyek mereka sehingga memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas,” tutupnya.

Innovillage 2024 mengusung tema “Keberlanjutan Inovasi untuk Membangun Negeri” merupakan ajang bergengsi di tingkat nasional yang bertujuan mendorong mahasiswa menciptakan solusi nyata berbasis teknologi digital guna menjawab berbagai tantangan sosial sekaligus mewujudkan pengabdian kepada masyarakat.

Melalui kompetisi ini, para mahasiswa diharapkan mampu menghasilkan inovasi yang berkelanjutan, kreatif, dan aplikatif meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga:  Bank Dunia Temui Gubernur Koster di Jayasabha

Tahun ini, ajang Innovillage berhasil menarik antusiasme tinggi dari kalangan mahasiswa di seluruh penjuru tanah air. Sebanyak 2.145 mahasiswa turut serta dengan mengajukan 719 proposal yang datang dari 136 perguruan tinggi yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia.

Dengan persaingan yang sangat ketat dan melibatkan berbagai inovasi unggulan, lima tim mahasiswa INSTIKI berhasil meraih prestasi sebagai Top 165 Social Project.

Tim-tim tersebut meliputi:

1. Tim Semarajaya terdiri dari Peter Enlarga Lauda, I Wayan Andre Susila, Mahesa Rama Aditya, dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd.

Judul inovasi “Lastri: Peningkatan Kesejahteraan UMKM Perempuan Kelompok Pembudidaya Ikan Lele melalui Integrasi Teknologi Pengasapan Resirkulasi Tertutup dengan Sistem IoT dan Renewable Energy” dengan kategori Dampak Sosial Berkelanjutan.

2. Tim Dryfitech terdiri dari I Gede Mardiana Putra, I Gusti Ngurah Tsaita Jockey Suputra, Dewa Made Candra Andrika Putra, serta anggota lainnya dengan dibimbing oleh Dosen pembimbing Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T.

Judul inovasi “Keberlanjutan dalam Peningkatan Teknologi IoT dan Mengangkat Kesejahteraan Kelompok Nelayan Wanita Akshadha Segara Putri Desa Seraya Timur” dengan kategori Dampak Sosial Berkelanjutan.

Baca juga:  Sambut Hari Kartini, Rektor INSTIKI Apresiasi Kualitas Tenaga Pendidik Perempuan

3. Tim Navilatech terdiri dari I Nyoman Swandita, I Wayan Wiryanata, serta anggota lainnya dengan dibimbing oleh Dosen pembimbing Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T. Judul inovasi “Sistem Keselamatan Nelayan Berbasis IoT Pada Kelompok Nelayan Wisnu Rejeki” dengan kategori Dampak Sosial Berkelanjutan.

4. Tim Sangening terdiri dari Pande I Wayan Angga Putra, I Made Agus Wiswanegara, dan Ni Made Nelia Adnyani, dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd.

Judul inovasi “Interact: Media Pembelajaran Simultaneous Transcription menggunakan Automatic Speech Recognition (ASR) Berbasis Animasi Karakter Bahasa Isyarat untuk Mendukung Pembelajaran Inklusif Anak Tuna Rungu” dengan kategori Inovasi untuk Menciptakan Nilai Bersama.

5. Tim Saltmate terdiri dari Aditya Novandi, I Putu Gede Pradnya Nata, dan I Kadek Krisna Dwipayana Putra, serta anggota lainnya dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T.

Judul inovasi “Inovasi Sistem Monitoring IoT dengan Energi Terbarukan untuk Peningkatan Kualitas dan Efisiensi Produksi Garam pada Koperasi MPIG Garam Amed” dengan kategori Inovasi untuk Menciptakan Nilai Bersama. (Adv/balipost)

BAGIKAN