Buah cabai
Cabai milik petani rusak diserang penyakit antrax. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Akibat cuaca yang lembab, tanaman cabai di Tabanan seluas enam hektar dilaporkan terinfeksi virus Antrax. Meski demikian untuk pemenuhan permintaan cabai di pasaran tidak mengalami pengaruh dan harganya masih stabil.

Kepala Dinas Pertanian, I Nyoman Budana Rabu (18/4) mengatakan dari pemantauan di lapangan, sejumlah sentra pengembangan cabai di Tabanan terkena penyakit antrax. Untuk Tabanan sendiri sentra penghasil cabai ada di di Kecamatan Baturiti, Marga, Penebel dan Kerambitan. “Selain cabe rawit di daerah ini juga dikembangkan cabai besar,” ujarnya.

Baca juga:  Mapepada Digelar Serangkaian Panca Bali Krama Pura Lempuyang

Pada periode musim tanam, dapat dihasilkan cabai besar sebanyak 9-11 ton per hektar, sedangkan untuk produktivitas cabai kecil mencapai 7-9 ton per hektar. Budana melanjutkan saat ini wilayah pengembangan cabai di Kabupaten Tabanan yang terkena serangan antrax adalah subak Anyar Tegeh mencapai 2 hektar, subak angsri seluas 2 hektar, dan subak Batunye mencapai 2 hektar, sehingga total ada 6 hektar luasan budi daya cabai di Kabupaten Tabanan yang terserang penyakit antrax. “Dari pengamatan lapangan tingkat serangan antrax tersebut masih dalam katagori ringan, atau masih bisa diatasi dengan cara yang sederhana dan tanpa menggunakan obat kimia,” ujarnya.

Baca juga:  Merawat Generasi, Meneguhkan Identitas Jati Diri Manusia Bali

Budana menjelaskan antrak adalah virus tanaman yang menyerang pada hampir semua bagian tanaman, mulai ranting, cabang, daun dan buah. Cara pengendalian penyakit tersebut cukup sederhana dengan petik seluruh daun atau buah cabai yang terkena gejala. “Dari perlakuan tersebut tanaman bisa tetap tumbuh dan berproduksi,” ujarnya.

Prediksinya, dengan tingkat serangan yang ringan tersebut, kemungkinan penurunan produksi akibat serangan penyakit antrax tidak akan signifikan berdampak pada melonjaknya harga cabai di pasaran. Selain itu pertimbangannya, saat ini penanaman cabai cukup merata, dan juga tingkat curah hujan sudah mulai berkurang sehingga tingkat produksi cabai bisa kembali normal.

Baca juga:  Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bali Gelar Demo, Ini Tuntutannya

Sementara itu, data dinas Pertanian Kabupaten Tabanan dari pantau harga disejumlah pasar tradisonal tercatat harga cabai masih stabil. Semisal, cabai merah besar dan cabai merah kriting masih stabil dikisaran Rp 45 ribu per kg, cabai rawit merah Rp 40 ribu per kg, dan cabai rawit hijau stabil dikisaran Rp 30 ribu per kg saat ini. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *