TABANAN, BALIPOST.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tabanan sejak Jumat malam menyebabkan tanah longsor di Perumahan Kav. Mahapertiwi, Banjar Jagasatru, Desa Kediri, Tabanan, pada Sabtu (21/12) sekitar pukul 09.00 WITA. Longsor ini mengakibatkan kerusakan parah pada pekarangan dan bangunan di lokasi kejadian.
Dari informasi yang dihimpun, longsor terjadi akibat meluapnya air Sungai Yeh Datu yang arusnya semakin deras akibat hujan berkepanjangan. Aliran deras tersebut menggerus pekarangan rumah hingga menyebabkan tanah longsor seluas 10×3 meter.
“Saya kaget saat mendengar suara gemuruh, ternyata pekarangan sudah longsor dan sebagian bangunan ikut terbawa arus,” ujar salah satu korban, Saniyasari.
Kerugian akibat bencana ini cukup besar. Tiga kamar kos dan garasi tergerus sementara dua motor ikut hanyut. Beruntung, kendaraan tersebut sudah berhasil ditemukan. Total kerugian material diperkirakan mencapai Rp 100 juta.
Saksi mata, Sonik (51), yang tinggal di sekitar lokasi kejadian, mengaku bahwa aliran Sungai Yeh Datu memang kerap meluap saat hujan deras. “Kami sering khawatir ketika hujan lebat. Kali ini longsor cukup parah,” katanya.
Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu Gusti Made Beratha, membenarkan kejadian tersebut. “Penyebab longsor adalah derasnya aliran sungai yang menggerus tanah. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, tetapi kerugian material cukup signifikan,” ujarnya.
Petugas kepolisian bersama warga setempat telah mengevakuasi lokasi dan membantu korban membersihkan puing-puing. Warga diimbau tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Tabanan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan juga turun ke lokasi untuk melakukan penanganan dan memberikan bantuan awal kepada korban terdampak. (Puspawati/balipost)