Sejumlah wisatawan dan warga berkunjung ke salah satu pantai di Denpasar, Bali untuk menikmati liburan. (BP/Melynia Ramadhani)

DENPASAR, BALIPOST.com – Berdasarkan hasil survei dan penelitian Pusat Unggulan Pariwsata (Pupar) Unud, didapatkan pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) pada 2024 meningkat sebesar 11,3 persen dari tahun sebelumnya. Pada 2023, pengeluaran wisman sebesar Rp1.988.477 per orang, sedangkan tahun ini mencapai Rp2.242.540 per orang.

Untuk wisnus (wisatawan nusantara) kenaikannya mencapai 3,5 persen. Dari Rp1.372.267 per orang pada 2023), menjadi Rp1.422.026 per orang di 2024.

WD III Fakultas Pariwisata Unud Nyoman Ariana didampingi peneliti Pupar I Made Sarjana, IGB Arya Yudiastina, dan Wayan Agung Panca, Minggu (22/12) mengatakan, ada kenaikan signifkan untuk spending money wisatawan. Ada sembilan item pengeluaran wisatawan selama berkunjung ke Denpasar, yakni akomodasi, konsumsi, transportasi lokal, belanja oleh-oleh, pramuwisata, retribusi daya tarik wisata, water sport, spa/wellness, hingga hiburan malam.

Baca juga:  Seratusan Ribu Penumpang Dilayani Bandara Ngurah Rai di Februari

“Ditemukan pula kecenderungan aktivitas spa dan wellness semakin diminati wisatawan yang berkunjung ke Denpasar. Jadi aktivitas wisata spa/wellness menjadi penting untuk dikembangkan secara serius ke depannya,” ujarnya.

Hingga November 2024 jumlah wisatawan yang berkunjung khususnya ke Denpasar mencapai 1.772.975 orang dengan rincian 448.425 wisman dan 1.324.550 wisnus. Jumlah wisman tersebut masuk melalui Pelabuhan Benoa sebanyak 28.391 orang, menginap di Denpasar sebanyak 130.781, mengunjungi pantai sebanyak 73.888 dan daya tarik wisata (DTW) lainnya sebanyak 215.365.

Baca juga:  Pohon Jati Tumbang di Cekik, Lalin Denpasar-Gilimanuk Macet

Sementara wisnus yang datang dan menginap di Denpasar sebanyak 218.901, mengunjungi pantai sebanyak 794.643 dan DTW lainnya sebanyak 401.006. “Kota Denpasar yang memiliki banyak pintu masuk yang diakses wisatawan sehingga ada kemungkinan jumlah wisatawan di lapangan lebih tinggi dari data ini,” tuturnya.

Berdasarkan karakteristik wisatawan, wisman kebanyakan berasal dari Australia, Belanda dan Jerman dengan rentang usia 27-42 tahun (gen Y). Sedangkan wisnus masih didominasi wisatawan asal Jakarta (38%), Jatim (19%), dan Jateng (13%).

Wisnus didominasi kalangan gen Z dengan rentang umur 11–26 tahun. “Perbedaan yang ditemukan wisman mencari informasi via IG dan Facebook, sedangkan wisnus menjadikan IG dan Tiktok sebagai sumber informasi. Ini dapat dijadikan pertimbangan pengelola DTW dalam mempromosikan produk wisatanya,” ujar peneliti wisata bahagia ini.

Baca juga:  Kasus Baru Hampir 200 Orang! Kumulatif Warga Terpapar COVID-19 di Bali Lampaui 49 Ribu Orang

Ditambahkan, alam dan budaya menjadi daya tarik utama bagi wisman maupun wisnus. Sejauh ini wisatawan yang berkunjung ke Denpasar merasa bahagia, namun cara menikmati berbeda antara wisman dan wisnus. Wisman, katanya merasa sangat bahagia secara mental dan wisnus merasa sangat bahagia secara spiritual selama berkunjung ke Kota Denpasar. (Citta Maya/balipost)

 

BAGIKAN