DENPASAR, BALIPOST.com – Denpasar Festival kembali digelar di 2024 dengan meriah, memamerkan berbagai kekayaan lokal Bali. Salah satu daya tariknya adalah deretan kebaya Bali yang dipamerkan dan dijual.
Kebaya-kebaya yang dijual tidak hanya menonjolkan pesona khas perempuan Bali, tapi juga berpadu dengan sentuhan modern tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional.
Salah satu tenant kebaya di Denfest adalah Primadona Mode. Gung Tirta, selaku penjual, mengungkapkan bahwa bisnis kebaya ini telah digelutinya sejak tahun 2010.
Ia menjual berbagai jenis kebaya, seperti brokat, katun, hingga kebaya lukis, dengan harga mulai dari Rp200.000 hingga Rp900.000. Gung Tirta menjelaskan bahwa kebaya sangat dibutuhkan di Bali, terutama karena banyaknya kegiatan yang mengharuskan masyarakat mengenakan kebaya. Ia juga berharap agar kedepannya anak muda Bali dapat mengenakan kebaya dengan lebih sopan.
Selain Primadona Mode, tenant lain yang memamerkan kebaya adalah Gexoya Kebaya, milik Dewa Ayu Surya Dewi. Bisnis kebaya ini telah ia kembangkan sejak tahun 2016.
Kebaya yang dijual memiliki beragam jenis, seperti kebaya jadi, kebaya bordir, kebaya berbahan sutra, semi-Prancis, kebaya modifikasi, dan ia juga menerima customer order. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari Rp50.000 hingga Rp1.000.000.
Surya Dewi memilih menjual kebaya karena umat Hindu di Bali sering melaksanakan upacara keagamaan, seperti purnama, tilem, kajeng kliwon, dan lainnya. Bahkan, banyak kantor di Bali yang mengharuskan pegawainya mengenakan kebaya setiap Kamis.
Ia berkomitmen untuk melestarikan kebaya dan berharap agar kebaya tetap menjadi bagian dari budaya Bali di masa depan. (Cahya Dwipayanti/balipost)