DENPASAR, BALIPOST.com – Maestro gitar Indonesia, Wayan Balawan, hadir di Denpasar Festival (Denfest) 2024 pada Senin (23/12). Balawan hadir karena adanya kegiatan Guitar Coaching Clinic dalam festival yang berpusat di Kawasan Patung Catur Muka, Denpasar itu.
Kegiatan tersebut menjadi ajang berbagi ilmu bagi musisi lokal dan audiens. Balawan, yang baru saja menyelesaikan tur internasional, menekankan pentingnya regenerasi musik dan apresiasi terhadap berbagai genre.
Balawan mengaku bukan sekali ini saja tampil di Denfest. “Saya sudah lumayan sering tampil di Denfest, cuma kali ini kan beda semacam master class gitar yang dapat memberikan inspirasi gitu ya. Penonton bisa langsung menonton secara dekat, bisa nanya-nanya apapun tentang musik, baik itu gitar, aransemen, dan apapun yang mereka pengen tahu,” tuturnya.
Maestro Gitar Indonesia ini juga mengaku lebih sering tampil di luar negeri ketimbang di Bali. “Saya malah jarang manggung di Bali, seringnya di luar negeri. Tiga hari lalu baru datang dari 16 kota di Jerman, ada International Guitar Tour. Di Bali itu sangat jarang karena mungkin market musik jazz world music itu belum kena di sini,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan Denfest ini penting untuk membuka wawasan masyarakat terhadap berbagai genre musik, seperti jazz dan world music, yang kurang terlihat di Bali. “Denpasar Festival harus bisa mengakomodir semua aliran musik itu akan membuka wawasan Masyarakat. Pertontonkan aliran musik klasik, blues, country di panggung Denpasar,” tegasnya.
Selain itu, pria kelahiran 1972 ini juga berharap bahwa Denpasar Festival melakukan regenerasi terhadap banyak musisi di Bali.
“Level musikalitas dalam masyarakat belum meningkat, karena memang tidak pernah disuguhkan hal yang beda gitu. saya lihat di sosmed ada yang bilang band di Denpasar Festival yang tampil itu-itu aja. Kita harus support musisi Bali yang lain juga biar makin maju,” harapnya.
Acara tersebut disambut antusias oleh warga, termasuk Made Wijaya, yang berharap kegiatan seperti ini terus digelar untuk mendukung regenerasi musik Bali.
“Saya datang karena lihat di sosmed ada Balawan. Beliau musisi serba bisa, mulai dari rock, blues, pop, semua lini musik,” ungkap Made Wijaya.
Menurutnya, kegiatan seperti ini tak hanya memberikan hiburan, tetapi juga regenerasi di dunia musik. “Musik itu adalah obat, menenangkan pikiran. Event ini sebaiknya diadakan setiap tahun dan melibatkan berbagai genre, termasuk kolaborasi musik dengan gamelan Bali,” ujarnya. (Dimas Bayu Erlangga/balipost)