DENPASAR, BALIPOST.com – Hingga saat ini masih banyak anggota Polri yang terlibat kasus dan jadi sorotan publik. Hal ini membuat Kapolda Bali Irjen. Pol. Daniel Adityajaya mewanti-wanti dan mengingatkan anggotanya jangan sampai melakukan pelanggaran. Ini disampaikan Kapolda Daniel saat pimpin apel, Senin (6/1).
“Setiap pelaksanaan tugas hindari pelanggaran yang membuat nama institusi tercoreng. Berbagai kasus yang terjadi ditubuh Polri jadikanlah sebagai pembelajaran untuk berbenah diri menjadi lebih baik lagi,” tegasnya.
Dalam arahannya, Irjen Daniel memberikan apresiasi kepada seluruh personel karena sejauh ini telah menunjukan kinerja yang baik. Atas kinerja tersebut situasi kamtibmas di Bali tetap kondusif.
“Situasi kamtibmas tetap kondusif pada saat Natal dan tahun 2024 dan malam pergantian tahun 2025. Ini bukan sebuah kebetulan, melainkan ini karena kerja keras kita semua dalam pelaksanaan tugas,” sambungnya.
Daniel juga mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme di tengah berbagai tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap Polri. Ia berharap seluruh personelnya lebih menjaga kesehatan dalam menghadapi kegiatan yang semakin padat kedepannya.
Di tempat terpisah, Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono saat pimpin apel menekankan pentingnya memiliki resolusi yang jelas pada 2025, baik secara pribadi maupun organisasi dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dalam arahannya, Kapolres Teguh mengatakan sejauh ini seluruh personelnya telah menunjukan kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas. Dengan demikian situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Badung tetap kondusif. Ia mengajak seluruh jajaran agar menjadikan 2025 sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri dan organisasi.
Kapolres menekankan bahwa peningkatan kualitas individu akan berdampak langsung pada kinerja organisasi secara keseluruhan. Dengan semangat baru di awal tahun, diharapkan seluruh anggota dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat Kabupaten Badung.
“Sekarang eranya jauh berbeda sehingga kita dapat diawasi serta dilihat oleh masyarakat. Dengan demikian menjadi target kontrol dari masyarakat menggunakan sarana yang ada yang kita lakukan di lapangan,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)
