Monkey Forest -Monkey Forest yang dikelola Desa Padangtegal Ubud melakukan penyesuaian tarif masuk per Januari 2025. (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – 2024 menjadi masa pemulihan pariwisata Bali dari dampak pandemi Covid-19. Pada 2025 ini, sejumlah pengelola obyek wisata di Gianyar mulai menyesuaikan tarif masuk seiring makin tumbuhnya sektor pariwisata dan guna meningkatkan layanan serta keberlanjutan pengelolaan objek wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra, S.STP., Rabu (8/1) mengatakan Pemerintah Kabupaten Gianyar selama ini mengelola sebanyak 8 obyek wisata atau daya tarik wisata (DTW). Hasil pengelolaan DTW digunakan untuk mendongkrak pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat Gianyar.

Baca juga:  Naikkan Kunjungan Wisatawan, Segini Diskon Kamar di Karangasem 

Sedana Putra menjelaskan, guna meningkatkan pelayanan dan menjaga keberlanjutan pengelolaan, Pemkab Gianyar melalui Disparda melakukan penyesuaian tarif untuk 3 DTW yang dikelola pemerintah daerah. Per 1 Januari 2025 DTW Tirta Empul dan DTW Gunung Kawi Tampaksiring telah melakukan penyesuaian tarif retribusi DTW sebelumnya Rp 50.000 menjadi Rp 75.000. “Sementara DTW Gunung Kawi Sebatu mengalami penyesuaian tarif retribusi sebelumnya 30.000 menjadikan Rp 50.000,” ucapnya.

Baca juga:  Kembali, Zona Merah COVID-19 Bali Ada di Dua Daerah

Senada disampaikan GM Monkey Forest, AA Ngurah Bagus Bhaskara mengatakan Monkey Forest yang dikelola Desa Adat Padangtegal melakukan penyesuaian tarif masuk mulai 1 Januari 2025 sekitar 20 persen. Untuk wisatawan Nusantara (Wisnus) sebelumnya dikenakan tarif masuk Rp 60.000 dinaikan menjadi Rp 80.000, sementara untuk wisatawan mancanegara (wisman) sebelumnya dikenakan tarif masuk Rp 80.000 dinaikan menjadi Rp 100.000.

Menurut Bhaskara, tujuan penyesuaian tarif adalah untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas layanan Monkey Forest. “Penyusuaian tarif ini untuk menjaga pariwisata yang berkualitas dan berkesinambungan dalam budaya Bali yang sesuai konsep Tri Hita Karana,” jelasnya.

Baca juga:  Melasti IBTK Besakih Diikuti Ribuan Umat Hindu

Bhaskara meyakinkan pengelola objek atau DTW melakukan penyesuaian tarif tidak akan mengurangi animo wisatawan untuk berkunjung. “Kami rasa harga atau tarif yang baru masih sangat bisa diterima jika dibandingkan dengan DTW lainnya yang dikelola sektor pariwisata secara professional seperti Bali Zoo dan Taman Safari dan GWK,” tegasnya. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN