Komisi II DPRD Jembrana meninjau lokasi bantaran sungai Sangkaragung yang kerap terdampak banjir dan erosi, Jumat (10/1). (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Dampak dari meluapnya sungai, sejumlah warga yang tinggal di dekat Sungai Sangkaragung, Kecamatan Jembrana sering mengalami banjir.

Kondisi tersebut menjadi perhatian Komisi II DPRD Jembrana dengan langsung tu terjun Jumat (10/1) ke lokasi. Kunjungan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pimpinan dan anggota Komisi II, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR, Lurah Sangkar Agung, Babinsa, dan sejumlah LSM.

Baca juga:  Diguyur Hujan, Sydney Banjir Bandang

Ketua Komisi II, I Ketut Suastika mengatakan kunjungan ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait saluran irigasi yang kerap menyebabkan banjir. Di bantaran sungai sering terdampak meluapnya air sungai hingga banjir dan erosi hingga merusak rumah warga di sepanjang bantaran sungai.

Selain itu Komisi II juga mendapati tidak adanya pengelolaan limbah yang baik sehingga memperburuk kondisi banjir.

Kelurahan Sangkaragung sudah mengusulkan pembangunan senderan sungai dan perbaikan tanggul di bantaran sungai sebagai solusi jangka panjang. “Kami berharap bantuan ini bisa dianggarkan pada tahun 2025,” ujar Lurah Sangkaragung, I Ketut Sudina.

Baca juga:  Sekolah TK Terendam Banjir

Dari pihak Dinas PUPR juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 23 miliar untuk pembangunan bendung sungai. Namun, untuk bantuan alat berat yang dibutuhkan dalam pembangunan senderan, masih harus diajukan ke bagian umum Pemkab Jembrana.

Komisi II juga berharap agar masalah banjir di Sangkaragung ini bisa segera tertangani. Sehingga tidak berlarut-larut dan rumah warga dapat terlindungi. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN