DENPASAR, BALIPOST.com – Hujan deras mengguyur hampir sebagian besar wilayah Bali memasuki Januari 2025. Bahkan, Jumat (10/1), hujan terus mengguyur seharian sehingga sejumlah wilayah mengalami genangan.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho menyebutkan tingginya curah hujan inu dipengaruhi oleh gelombang Rossby ekuator yang aktif di Bali. “Gelombang Rossby ekuator terpantau berada di wilayah Bali, yang mengindikasikan kondisi mendukung terbentuknya awan hujan,” ujar Cahyo Nugroho.
Menurutnya, gelombang Rossby ekuator adalah fenomena atmosfer yang bergerak dari arah barat di sekitar ekuator. Saat gelombang ini aktif, pertumbuhan awan hujan di wilayah yang dilewati cenderung meningkat.
Hal ini menyebabkan curah hujan di Bali semakin tinggi. Selain gelombang Rossby ekuator, hujan di Bali juga dipicu oleh indeks El Nino Oscillation Southern Oscillation (ENSO) bernilai minus 0,83, yang menyebabkan peningkatan pola awan konvektif. Belokan angin di wilayah Bali juga turut mendukung pembentukan awan hujan.
Suhu muka laut di sekitar Bali yang berkisar antara 29-30 derajat Celsius memperkuat kondisi ini dengan menyediakan massa udara basah dari lapisan permukaan hingga ketinggian 12.000 meter.
Atas kondisi ini, kondisi gelombang laut di sekitar Bali, khususnya di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, dan Selat Lombok bagian selatan, diperkirakan mencapai tinggi hingga 1,5 meter. Sementara itu, perairan selatan Bali berpotensi memiliki gelombang setinggi dua meter dengan kecepatan angin yang mencapai 37 kilometer per jam dari arah barat-utara.
BBMKG memperingatkan risiko keselamatan pelayaran akibat kondisi tersebut. Nelayan pengguna perahu kecil diimbau waspada terhadap kecepatan angin di atas 15 knot dan gelombang setinggi lebih dari 1,25 meter.
Operator kapal tongkang juga diminta berhati-hati apabila angin mencapai kecepatan lebih dari 16 knot dengan gelombang 1,5 meter. Selain itu, kapal feri perlu memperhatikan angin berkecepatan di atas 21 knot dengan gelombang lebih dari 2,5 meter.
Masyarakat, terutama yang beraktivitas di luar ruangan atau di perairan, diminta meningkatkan kewaspadaan dan terus memantau informasi terkini dari BMKG. Kehati-hatian lebih diperlukan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. (Ketut Winata/balipost)