Salah seorang warga hendak membeli cabai di Pasar Badung, Denpasar. Disinyalir dampak musim hujan, harga cabai rawit di pasaran mengalami kenaikan. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Harga bahan pangan di Bali melambung. Kenaikan harga pangan diduga disebabkan pasokan yang berkurang baik dari Bali maupun luar Bali. Faktor cuaca menjadi salah satu faktor penghambat pasokan.

Kepala Pasar Kreneng Denpasar, A.A. Ngurah Rama Kusuma, Minggu (12/1) membeberkan harga bahan pangan selama seminggu di Pasar Kreneng. Ia menyebut harga bahan pangan yang cukup tinggi harganya seperti, cabai rawit terhitung sejak 6 Januari harganya mencapai Rp75 ribu per kg, dan keesokan harinya turun menjadi Rp70 ribu.

Baca juga:  Penanganan Pandemi Nasional Terus Membaik, Korban Jiwa Tambah 1 Digit

Selain itu bawang merah juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp40 ribu sejak 6 Januari, daging babi Rp100 ribu per kg, daging ayam Rp38 ribu, dan telur Rp54 ribu per kg.

Sementara berdasarkan data Sigapura Bali yang mensurvei 60 pasar, per 11 Januari harga bawang merah naik 2,06 persen menjad Rp38 ribu, cabai rawit naik 23,45 persen menjadi Rp100.939, daging ayam ras naik 0,91 persen menjadi Rp40.478, bawang putih naik 1,24 persen menjadi Rp39.414, telur ayam ras naik 0,08 persen menjadi Rp28.432.

Baca juga:  Gempabumi Kembali Guncang Karangasem

Deputi Kepala BI KPw Bali, G.A. Diah Utari mengatakan, berdasarkan survei pemantauan harga oleh BI Bali di minggu ke-2  Januari, kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah terjadi karena jumlah pasokan menurun sebagai dampak dari musim hujan yang mempengaruhi kelancaran panen cabai.

Selain itu, pasokan cabai dari luar daerah ke Bali berkurang akibat kendala cuaca hujan saat pengiriman. Pasokan berasal dari daerah Baturiti (Bali), dan luar pulau Bali seperti Ampenan (NTB) serta Banyuwangi (Jawa Timur).

Baca juga:  BPOM Sudah Izinkan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Bali Tunggu Juknis

Kenaikan harga bawang merah terjadi karena pasokan dari Bima menurun sehubungan dengan mulai berakhirnya musim panen dan memasuki musim hujan sehingga menyulitkan proses panen bawang merah.

Akademisi Undiknas Prof. IB Raka Suardana mengatakan, awal tahun ini inflasi dan fluktuasi harga bahan baku harus diwaspadai. Kenaikan harga bahan pangan dan energi dapat mempengaruhi daya beli masyarakat Bali dan mempengaruhi sektor produksi. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN