DENPASAR, BALIPOST.com – Persalinan Sesar (Section-Caesarea) terus mengalami peningkatan di Indonesia. Kelahiran dengan tindakan operasi ini, menurut data Survei Kesehatan Indonesia 2023, mencapai 25,9% atau lebih dari 1 di antara 4 di tahun 2023 dan sebanyak 40,8% DKI Jakarta. Demikian terungkap dalam Talkshow C-Section Awareness Month yang diselenggarakan Selasa (14/1) di RSIA Puri Bunda, Denpasar.
Dalam acara sharing informasi itu, terungkap pula bahwa jumlah persalinan sesar diprediksi akan terus meningkat di dekade mendatang. Di Indonesia, tingkat persalinan caesar naik dalam 5 tahun terakhir. Prevalensi persalinan dengan metode caesar dalam skala nasional meningkat dari 17,6 persen menjadi 25,9 persen.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Gde Bagus Rizky Kornia, Sp.OG, mengatakan operasi sesar bila dilakukan sesuai indikasi medis dapat mencegah mortalitas dan morbiditas ibu dan anak secara efektif. Meskipun demikian, perbedaan dampak dari kelahiran ini tentu berbeda juga pada anak yang dilahirkan secara alami.
Ia menyebutkan, anak akan secara alami terpapar bakteri baik pada jalan lahir ibu, seperti Bifidobacteria, Lactobacillus, Prevotella. Bakteri ini merupakan bakteri yang dapat menunjang perkembangan imunitas serta maturitas saluran cerna anak.
Selain itu, kelahiran cesar dapat menyebabkan anak terpapar bakteri buruk (patogen) yang berada pada permukaan kulit Ibu seperti dominasi Staphylococcus, Corynebacterium, dan Propionibacterium spp. “Paparan bakteri ini berisiko mengganggu keseimbangan bakteri di dalam usus (disbiosis) pada anak dan kesehatan anak di kemudian hari,” ungkapnya.
Disbiosis usus ini dapat beresiko meningkatkan risiko penyakit asma sebesar 41 persen, alergi sebanyak 21 persen, infeksi pernafasan sebanyak 29 persen dan tingkat skor kemampuan numerik yang lebih rendah (hingga 10% standar deviasi) di masa pertumbuhannya.
Di samping itu, lanjutnya, persalinan sesar dapat menyebabkan ibu menderita nyeri fisik pascamelahirkan dan mengalami pemulihan pascanatal yang lebih lama dan lebih sulit. Kondisi ini juga dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis ibu.
“Kesadaran tentang dampak negatif operasi sesar pada bayi masih sangat rendah. Faktanya satu dari lima calon ibu yang mengetahui hal ini. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan perkembangan kesehatan Ibu dan bayi setelah proses kelahiran sehingga keduanya sehat,” sarannya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Anak, dr. I Made Darma Yuda M.Biomed, Sp.A, mengatakan kelahiran pervaginam maupun kelahiran Sectio-Caesarea, tentu harus memperhatikan nutrisi yang penting untuk anak, kesehatan, dan daya tahan tubuhnya. Nutrisi dari ASI merupakan yang paling lengkap, mulai dari kandungan laktosa sebagai sumber karbohidrat, lemak, protein, prebiotik, probiotik, vitamin dan mineral.
Selain itu, ASI mengandung oligosakarida (yang berperan sebagai prebiotik) dan berbagai bakteri baik seperti Bifidobacteria (yang berperan sebagai probiotik) yang tergabung disebut sinbiotik yang dapat meningkatkan kekuatan sistem imun pada anak. “Sinbiotik merupakan kombinasi prebiotik dan probiotik yang terbukti secara klinis meningkatkan kinerja sistem imun, seperti membantu menurunkan kejadian ISPA, mencegah alergi makanan dan menaikkan toleransi pada asma,” jelasnya.
Selain itu, Sinbiotik juga bermanfaat bagi kesehatan anak. Sinbiotik, merupakan kombinasi prebiotik (serat) dan probiotik (bakteri baik). “Penelitian membuktikan Sinbiotik memiliki peran khusus untuk mengembalikan bakteri baik pada anak yang lahir secara sesar. Sinbiotik memulihkan kondisi saluran cerna setelah operasi sesar sejak hari-hari pertama kehidupan,” sebutnya.
Salah seorang influencer Annisa Soebandono, membagikan pengalamannya dalam melahirkan sesar. Ia menyebut kedua anaknya lahir lewat persalinan sesar.
Ia pun sempat tidak bisa memberi ASI secara eksklusif setelah persalinan karena masalah mastitis. Namun, setelah menjalani proses tindakan laser, ia dapat memberikan ASI eksklusif, baik secara breastfeeding maupun pumping.
“Pada awalnya, saya mengalami over supply, namun setelah 6 bulan produksi ASI saya semakin menurun. Setelah berkonsultasi dengan dokter, keadaan ini mungkin terjadi karena saya mengalami kelelahan. Setelah anak saya berumur satu tahun, untuk mendukung kelengkapan nutrisinya saya memberikan susu formula sesuai anjuran dokter,” papar adik dari artis Alyssa Soebandono ini.
Menurut dr. Anak Agung Budiastiani, S.Ked lewat kegiatan bulan kesadaran persalinan sesar, diharapkan orangtua bisa lebih teredukasi karena mendapatkan penjelasan dari ahlinya. Sehingga, lanjut Direktur RSIA Puri Bunda Denpasar ini, orangtua bisa menyiapkan sejak dini segala sesuatunya, termasuk asupan gizi, agar berdampak positif terhadap perkembangan anak. (Diah Dewi/balipost)