Ilustrasi Koin Jagat. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST. com – Perburuan harta karun Koin Jagat tengah viral di kalangan masyarakat. Pencarian koin yang ditempatkan di area publik seperti taman kota, dan tempat umum lainnya ini menimbulkan kontroversi di sejumlah wilayah karena kegiatan ini merusak fasilitas umum (fasum).

Sebenarnya apa sih Koin Jagat ini? Yuk, simak seluk beluk permainan yang bisa dimainkan lewat aplikasi Jagat ini.

Dilansir dari berbagai sumber, permainan ini kini tren di kalangan generasi muda. Terlepas dari kontroversi yang menyelimutinya, permainan ini banyak dimainkan karena iming-iming hadiah uang dengan total Rp85.000.000 yang bakal diperoleh jika berhasil melacak koin yang ditempatkan di berbagai lokasi.

Baca juga:  PON XXI, Atlet Menembak Kodam IX/Udayana Raih Emas

Aplikasi Jagat dilihat di Play Store merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Jagat Tech. Aplikasi ini sudah bisa diunduh di Play Store sejak 25 Februari 2023.

Awalnya aplikasi ini bertujuan untuk mendekatkan penggunanya dengan keluarga maupun teman-teman. Mereka bisa terkoneksi secara langsung. Terdapat fitur interaksi dan pembagian lokasi yang diklaim bisa meningkatkan komunikasi antar-orang terdekat.

Dalam aplikasi itu lah terdapat fitur berburu Koin Jagat yang menawarkan hadiah berupa uang. Permainan ini menyerupai konsep berburu harta karun di dunia nyata. Harta karun yang diburu adalah koin dengan tiga jenis, yakni emas, perak dan perunggu.

Baca juga:  Berburu Koin Jagat, Warga Diingatkan Jaga Fasum

Berdasarkan akun Instagram @jagatapp_id, Selasa (14/1/2025), salah satu Co-Founder dari aplikasi ini adalah Barry Beagen. Dalam postingan IG itu, disebutkan Barry merupakan warga negara Indonesia.

Menurut Barry, Jagat dibuat karena pihaknya ingin menciptakan aplikasi sosial yang lebih fokus ke hubungan antar orang bukan sekedar postingan. Jagat dirancang untuk mempererat hubungan dengan teman dekat, bertemu teman baru, dan mengajak orang untuk lebih banyak beraktivitas di dunia nyata, bukan cuma scrolling.

Baca juga:  Persoalan Lapas Jadi Fokus Kanwil Kemenkum HAM Bali

Barry jika dilihat dari akun LinkedIn-nya merupakan lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan gelar Master of Architecture. Tercatat riwayat pendidikan S1 di Cornell University di bidang Civil and Environmental Engineering.

Jagat yang berbasis di Singapura dan Indonesia telah menjadi salah satu aplikasi sosial media populer di Play Store berbagai negara, termasuk Jepang, Taiwan, Vietnam, Spanyol, Prancis, dan Singapura. (Beatrix Irenia/balipost)

BAGIKAN