Tangkapan layar - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dalam kegiatan ‘Semangat Awal Tahun 2025’ di Jakarta, Rabu (15/1/2025). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sistem Informasi Pengelolaan Batu Bara (Simbara) disebutkan mampu mendongkrak penerimaan negara hingga 40 persen. Hal itu dikatakan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

“Itu menaikkan penerimaan negara 30-40 persen,” kata Luhut dalam kegiatan ‘Semangat Awal Tahun 2025’ di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (15/1).

Dia menjelaskan, Simbara membantu pemerintah memantau seluruh aktivitas sektor mineral dan batu bara secara transparan dan terintegrasi, termasuk jumlah produksi, kualitas, hingga kepatuhan terhadap pembayaran royalti dan pajak.

Baca juga:  Belasan Ribu Anak Terdaftar Berkewarganegaraan Ganda

Bila ada yang melanggar, pemerintah dapat memblokir aktivitas pelaku minerba.

Menurut dia, peran Simbara turut berdampak terhadap Incremental Output Rasio (ICOR) Indonesia. “ICOR kita jelek, sehingga kita ingin efisiensi 30-35 persen. Itu setara kira-kira 60-70 miliar dolar AS,” tuturnya.

Hingga pertengahan tahun lalu, Kementerian Keuangan mencatat Simbara telah berkontribusi sebesar Rp7,1 triliun kepada penerimaan negara sejak diluncurkan pada 2022.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata, dalam Launching dan Sosialisasi Implementasi Komoditas Nikel dan Timah melalui Simbara di kantor Kementerian Keuangan di Jakarta, Senin (22/7/2024), setoran itu diperoleh dari tiga hal.

Baca juga:  Ini Penegasan Pemkot, Soal Penggunaan Dana Desa untuk Tangani COVID-19

Ketiga hal itu di antaranya pencegahan atas modus penambangan ilegal (illegal mining) senilai Rp3,47 triliun, data analitik dan profil risiko (risk profiling) pelaku usaha Rp2,53 triliun, serta penyelesaian piutang dari hasil penerapan automatic blocking system (ABS) senilai Rp1,1 triliun.

“Hingga saat ini, Simbara telah berhasil menyelaraskan 10 sistem independen yang tadinya tersebar di enam kementerian/lembaga (K/L) dan memberikan beberapa dampak positif,” ujar dia.

Baca juga:  KUKM Dukung Kemandirian Industri Otomotif

Menyambung pernyataan Isa, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan koordinasi K/L melalui Simbara mampu menjaga kewibawaan negara lantaran berhasil menerapkan penegakan dan kepatuhan di kalangan pelaku usaha.

“Dengan sistem ini, kita bekerja rapi, konsisten, tegas, dan berwibawa tanpa menyusahkan perusahaan, karena mereka sudah tahu hak dan kewajiban mereka,” tutur Menkeu. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *