Kapolres Klungkung saat hadir dalam agenda Jumat Curhat. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pencurian traktor menjadi salah satu keluhan yang terungkap dalam agenda Jumat Curhat, di Bale Banjar Adat Getakan, Desa Getakan, Banjarangkan, Jumat (17/1).

Maraknya mencurian mesin traktor milik petani ini, agar dapat diatensi serius pihak kepolisian. Karena aksi pencurian traktor ini sudah amat meresahkan.

Perbekel Desa Getakan Perbekel Desa Getakan Tjok Gede Putra Parwata menyampaikan situasi wilayahnya baik itu kerawanan bencana alam, dan situasi kamtibmas, seperti kerawanan pencurian mesin traktor dan penggunaan knalpot brong pada motor para remaja. Khusus pencurian traktor ini, agar mendapat atensi khusus, agar tidak ada lagi petani lainnya yang menjadi korban. Dia juga meminta agar pihak kepolisian meningkatkan patroli pada jam malam. Karena faktor jalanan yang sepi untuk mencegah terjadinya tindak pidana.

Baca juga:  Ratusan Polisi Amankan Sidang Pembakaran Resort di Bugbug

Selain itu, pada akses jalan di Getakan, juga sering terjadi laka lantas di perempatan Desa Getakan. Karena terdapat jalan turunan ke arah barat yang sangat rawan lakalantas. Pihaknya mengharapkan solusi agar tidak lagi terjadi laka lantas pada jalur tersebut.

Menanggapi keluhan itu, Kapolres Klungkung AKBP Alfons W P Letsoin, S.I.K., didampingi Kasat Reskrim AKP Made Teddy Satria Permana, S.T.K., S.I.K., mengatakan terkait dengan kasus pencurian traktor di Kabupaten Klungkung, sudah ada 9 kejadian pencurian mesin traktor dari bulan September sampai Nopember 2024. “Polres Klungkung telah mengamankan 3 pelaku pencurian mesin traktor yang pelakunya dari Jember, Jawa Timur. Pelaku lebih mudah mencuri mesin traktor hanya dengan cara mengutak-atik baut,” katanya.

Baca juga:  Melawan, Residivis Pembobol Toko Ditembak

Pihaknya kemudian kembali mengimbau agar mengamankan atau menyembunyikan traktor setelah digunakan di sawah. Jangan ditinggalkan begitu saja setelah dipakai. Terkait motor dengan knalpot brong, kendaraan bermotor sudah ada standar dari pabrik dan sesungguhnya tidak perlu di utak atik. Dia melihat perlunya pembinaan kepada anak-anak sekolah mulai dari keluarga, para orang tua agar lebih memberikan pemahaman dan pengawasan kepada anak-anaknya.

Sat Lantas telah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan LPK, dan juga telah menghimbau agar anak-anak SMP tidak berkendara ke sekolah. Namun terdapat kendala dari orang tua yang tidak semuanya bisa mengantarkan ke sekolah. Sat Lantas juga telah berkoordinasi dengan Dishub Kabupaten Klungkung agar memaksimalkan angkutan siswa gratis untuk dapat dioperasikan selain di wilayah Kecamatan Klungkung. Namun belum bisa terealisasi karena terbentur anggaran. (Bagiarta/Balipost)

Baca juga:  Sejak 3 Tahun Lalu, Produksi Kakao Jembrana untuk Ekspor Terus Meningkat
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *