Boum Senous dan Purwo Handoko menjelaskan potensi wisata maritim mewah di Bali. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Permintaan terhadap wisata maritim mewah di Bali mengalami peningkatan. Salah satu indikatornya adalah tumbuhnya penyewaan kapal pesiar (yacht) secara singnifikan sejak pandemi COVID-19. Demikian disampaikan pelaku usaha penyewaan yacht, Boum Senous dan Serge Saliba, Sabtu (18/1).

Boum mengatakan permintaan sewa kapal yacht oleh pasar lokal sebelum pandemi, baik dari Jakarta, Kalimantan, Sumatera, bertumbuh cukup baik. Namun, selama pandemi COVID-19, permintaan semakin meningkat dan tren ini relatif stabil setelah pandemi berakhir, meskipun mengalami penurunan sedikit.

Ia yakin ke depan permintaan akan terus naik, terutama segmen kelas menengah ke atas dari kota-kota besar. Ia menilai Bali akan tetap menjadi tujuan utama, hanya yang perlu diantisipasi adalah masalah kemacetan.

Baca juga:  Festival Moyo Utara Siap Manjakan Wisman dan Peserta Sail Indonesia 2017

“Dengan ini (yacht) memberi pengalaman berbeda lagi untuk bisa memikat wisata maritim. Jadi segala ekosistem yang mendukung maritim sedang growing, saya optimis bahwa lokal market sangat bisa naik karena permintaan tinggi untuk menikmati maritim tourism,” ujar Boum yang merupakan CEO Yacht Sourcing ini.

Sejak 2016, ia mengaku melakukan riset pasar di Bali dan menunggu peluang untuk mengembangkan ekosistem yacht. Fasilitas di Marina Pelabuhan Benoa dinilainya sangat memudahkan wisata maritim mewah berkembang. “Saat ini ada 4 kapal yang ditaruh di sini (Pelabuhan Benoa) di siang hari, sore balik. Permintaannya sangat tingg, ke depannya akan disiapkan kapal yang berukuran lebih besar, dan kami sudah bekerjasama dengan hotel bintang lima menciptakan ekosistem luxury wisata ini,” jelasnya.

Baca juga:  Triwulan I, Kunjungan Wisatawan ke Besakih Capai 28 Ribuan

Serge menambahkan, kondisi pasar kapal yacht di Bali sangat besar karena selama ini cukup banyak melayani pelanggan kelas atas yang menginginkan kemewahan. Menurutnya, pasar wisatawan Bali juga sedikit bergeser dari wisatawan backpacker, menjadi wisatawan kelas atas yang lebih mewah.

Pasar itu pun, dikatakan Operation Manager for Yacht Sourcing ini, menginginkan privasi, kemewahan, dan kenyamanan. Selain itu, ia juga melihat pergeseran market dari pelanggan internasional ke lokal.  “Kami melihat lebih banyak orang Indonesia sekarang, itu sangat mengejutkan saya,” imbuhnya.

Baca juga:  Dari Anggota Sabhara Ditemukan Tak Bernyawa hingga Korban Jiwa COVID-19 Bali Alami Peningkatan

Sementara itu, pelaku pariwisata Purwo Handoko mengatakan, pemerintah menargetkan kunjungan turis berkualitas. Hal itu pun perlahan bisa dicapai karena menurutnya turis yang datang ke Bali lebih berkualitas dari pada yang mengunjungi Thailand. “Jadi kita punya keuntungan tinggi, cuma harus dibarengi dengan fasilitas. Dengan adanya perusahaan yacht dan clubnya, akan menambah daya saing wisata mewah Bali khususnya,” ujar CEO Black Stone Yacht Club ini. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN