SEMARAPURA, BALIPOST.com – Satu korban longsor di Desa Pikat yang belum ditemukan saat pencarian hari pertama, akhirnya bisa ditemukan dalam upaya pencarian kedua, Senin (20/1) pagi. Korban ditemukan tertimbun pepohonan, setelah tebing di sekitar TKP di Bukit Mucung longsor beserta batu besar berdiameter lima meter.
Dia adalah I Nengah Mertayasa, korban asal Banjar Timbul Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan, Klungkung. Korban segera dibawa ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Klungkung.
Dengan ditemukannya Mertayasa, empat korban meninggal dipastikan sudah ditemukan, setelah tiga korban sebelumnya berhasil dievakuasi lebih dulu, saat upaya evakuasi pascabencana, Minggu (19/1) malam. Mereka adalah I Wayan Nata asal Desa Pesinggahan, I Wayan Mudiana asal Desa Pesinggahan dan I Ketut Surata dari Desa Pikat.
Korban berhasil dievakuasi oleh petugas Basarnas Bali bersama petugas BPBD Klungkung dari balik pohon kakao. Upaya pencarian terpaksa dilanjutkan keesokan harinya, karena situasi saat malam masih hujan lebat. Sehingga, bagaimana sesungguhnya situasi di tempat kejadian belum diketahui dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
“Situasi kemarin malam masih berisiko, karena tanah masih labil dan hujan masih lebat. Kami khawatir nanti terjadi longsor susulan. Sehingga setelah berkoordinasi, pencarian sisa korban dilanjutkan pagi ini,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada.
Bendesa Pikat Komang Puja Sudarsana, menambahkan, bangunan yang diterjang longsor ini memang benar merupakan pasraman. Lokasi itu sering dimanfaatkan oleh sekelompok warga untuk melakukan kegiatan spiritual. “Jadi sehari-hari lokasi itu digunakan untuk kegiatan spiritual. Tapi yang sering melakukan aktivitas di sana bukan warga di sini, banyak dari luar,” ujarnya.
Saat kejadian, Puja Sudarsana mengatakan para korban diduga sedang melakukan kegiatan spiritual di sebuah bangunan semi permanen pada pasraman itu. Saat hujan lebat, bangunan itu seketika diterjang tanah longsor dan dihantam batu besar dengan ukuran diameter sekitar lima meter. Para korban tewas tergilas batu besar itu.
Pj. Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika juga sempat meninjau lokasi longsor. Saat di lokasi, Jendrika merasa prihatin atas musibah kejadian tanah longsor ini yang memakan korban jiwa.
Dengan musibah ini, Pj. Bupati Jendrika juga berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Klungkung agar lebih berhati-hati menjaga diri dan tetap waspada mengingat cuaca ekstrem belakangan ini terus terjadi.
Selain itu, Pj. Bupati Jendrika juga mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan semangat Tim TRC BPBD Klungkung, pihak kepolisian dan warga setempat dalam proses pencarian korban. (bagiarta/balipost)