Aparat meninjau kerusakan yang terjadi akibat angin puting beliung di Desa Senganan, Tabanan, Sabtu (18/1/2025). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengalokasikan dana sebesar Rp100 juta dari belanja tak terduga (BTT) untuk membantu pemulihan kerusakan bangunan akibat puting beliung pada Sabtu (18/1). Terdapat 19 bangunan terdampak bencana angin puting beliung di Desa Senganan, Kecamatan Penebel.

Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Nyoman Srinada Giri, mengungkapkan bahwa kerusakan akibat angin puting beliung meliputi dua titik dengan kerusakan berat, tiga titik kerusakan sedang, dan 14 titik kerusakan ringan. Kerusakan ini mencakup rumah warga hingga tempat ibadah. “Dana bantuan akan diberikan kepada masyarakat yang terdampak dengan kategori kerusakan sedang dan berat. Totalnya mencapai Rp100 juta,” ujarnya, Senin (20/1).

Baca juga:  Badan Jalan di Banjar Ked Taro Ambrol, Warga Diminta Cari Jalur Alternatif

Bantuan ini akan disalurkan setelah BPBD Tabanan menerima surat permohonan resmi dari perbekel di tiga banjar terdampak, yaitu Banjar Dinas Soka Kawan, Soka Kanginan, dan Bugbugan Sari. Dana akan langsung ditransfer ke rekening penerima sesuai kriteria yang telah ditetapkan. “Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk merespons kebutuhan masyarakat secara cepat dan konkret,” tambah I Nyoman Srinada Giri.

Sebelumnya, Pemkab Tabanan telah memberikan bantuan darurat berupa sembako, tikar, dan karpet pada Minggu (19/1). Langkah ini diambil untuk meringankan beban warga terdampak sebelum proses rehabilitasi dimulai.

Baca juga:  Di Busungbiu, 4 Rumah Warga Rusak Dilanda Puting Beliung dan Fenomena Hujan Es

Pemkab Tabanan menegaskan pentingnya mitigasi dan penanganan bencana secara komprehensif. Dengan dukungan dana dari BTT, Pemkab memastikan masyarakat yang terdampak bencana mendapatkan perlindungan dan bantuan yang dibutuhkan. Selain itu, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lainnya, terutama di musim cuaca ekstrem. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN