Sebanyak tiga unit kendaraan tempur jenis Amfibi LVT milik TNI AL diterjunkan untuk membantu proses pembongkaran pagar laut di perairan Tanjung Pasir, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Rabu (22/1). (BP/Antara)

TANGERANG, BALIPOST.com – Tiga kendaraan tempur (ranpur) jenis Amfibi LVT dikerahkan TNI AL untuk membongkar pagar laut di Perairan Tanjung Pasir, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Rabu (22/1).

Dikutip dari Kantor Berita Antara, selain unit ranpur, terdapat juga puluhan kapal TNI, KKP dan nelayan diperbantukan dalam proses pembongkaran pagar laut tersebut. Sebanyak 700 personel TNI AL, 400 personel KKP, 400 personel pasukan katak TNI AL, dan 500 orang nelayan Banten.

“Untuk pelaksanaan pembukaan pagar hari ini dilaksanakan di Tanjung Pasir. Ada dua spot yang akan kita laksanakan. Nah, spot pertama adalah di sini (Tanjung Pasir), kemudian spot yang kedua adalah di Kronjo,” kata Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto.

Baca juga:  200 Butir Ekstasi Dibayar 11 Tahun Penjara

Untuk pelaksanaan pembongkaran pagar kali ini, pihaknya akan menargetkan sejauh 5 kilometer. Teknisnya, dilakukan secara bertahap di dua lokasi berbeda antara lain seperti di pantai Tanjung Pasir dan pantai Kronjo, Kabupaten Tangerang.

Selama proses pembongkaran pagar ini, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah antisipasi tekait adanya hambatan seperti faktor cuaca dan ombak laut.

“Itu salah satunya. Cara mengikat, cara menarik, dan lain-lain itu sudah kita evaluasi. Harapannya apa yang sudah kita sampaikan pada saat evaluasi kemarin bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal pada kesempatan siang ini,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal PSDKP KKP Pung Nugroho Saksono menambahkan, bahwa hasil pembongkaran pagar ini nantinya akan dijadikan sebagai barang bukti dalam pengungkapan kasus pemagaran laut tersebut.

Baca juga:  Kodam-Polda Amankan Kunker Ibu Negara RI

Selain itu, bambu-bambu yang di bongkar bisa dimanfaatkan sebagai alat pemberdayaan nelayan atau budidaya kerang.

“Sebagian bambu yang terkumpul akan dijadikan barang bukti untuk kebutuhan proses hukum. Kemudian bambu lainnya dapat dimanfaatkan oleh para masyarakat nelayan apabila membutuhkan,” ungkapnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan pagar laut di perairan Tangerang, Banten, akan dibongkar secara bersama-sama setelah rapat koordinasi bersama jajaran TNI AL dan pihak terkait lainnya.

Setelah menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/1), Trenggono melaporkan bahwa pihaknya akan melakukan rapat koordinasi bersama jajaran TNI AL pada Rabu (22/1) pagi, kemudian pada siang di hari yang sama, jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersinergi dengan TNI AL melanjutkan pembongkaran pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan tersebut.

Baca juga:  Bata Ungkap Alasan Penutupan Pabrik di Purwakarta

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan pagar laut di perairan Tangerang, Banten, akan dibongkar pada Rabu (22/1) secara bersama-sama setelah rapat koordinasi bersama jajaran TNI AL dan pihak terkait lainnya.

Setelah menemui Presiden Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan Jakarta (20/1), Trenggono melaporkan bahwa pihaknya akan melakukan rapat koordinasi bersama jajaran TNI AL pada Rabu (22/1) pagi, kemudian pada siang di hari yang sama, jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersinergi dengan TNI AL melanjutkan pembongkaran pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan tersebut. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN