Petugas PDAM Kota Denpasar melihat kondisi air sungai di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waribang, Denpasar. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hingga 2024, jumlah cakupan pelanggan Perumda Air Minum Tirta Sewakadharma atau PDAM Denpasar sebanyak 91.346 sambungan. Dengan memperhitungkan satu sambungan mewakili sejumlah penduduk, jumlah ini sama dengan 51 persen dari total 753 ribu penduduk di Kota Denpasar.

Direktur Utama Perumda Air Minum, Putu Yasa saat diwawancarai Rabu (22/1), mengatakan jumlah sambungan didominasi oleh sambungan rumah tangga. Sehingga untuk menaikkan jumlah pelanggan, pada tahun 2025 pihaknya akan meningkatkan layanan.

Adapun cakupan pelanggan paling rendah ada di Denpasar Selatan yakni 46.3 persen dari jumpah penduduk di sana. Dan cakupan tertinggi adalah di Denpasar Timur sebesar 52,8 persen dari jumlah penduduk.

Baca juga:  Jaksa Hadirkan Pegawai PDAM dan Pejabat di Kungkung

Selain itu, angka kehilangan ari PDAM Denpasar juga masih di atas rata-rata nasional. Berdasarkan Permen PUPR, kehilangan air atau RNW maksimal 25 persen, namun untuk di Denpasar masih 35 persen. Meskipun angka ini sudah bisa ditekan, yang sebelumnya mencapai 40 persen.

Dan untuk menekan kebocoran air ini akan dilakukan salah satunya yakni penggantian pipa tua dengan sistem KPBU yang rencananya mulai 2026. Selain itu, juga dengan pemasangan DMA untuk pengaturan tekanan air.

Sementara untuk produksi air di Denpasar sebesar 1.268 liter per detik. Produksi ini tersebar di IPA Belusung, IPA Waribang, sumur bor serta pengaliran dari SPAM Penet dan Petanu yang dikelola provinsi Bali. “Namun yang jadi kendala saat ini adalah di SPAM Penet dan Petanu yang kerap terjadi gangguan,” katanya.

Baca juga:  PDAM Karangasem akan Bangun 1.500 Sambungan MBR

Terkait air baku, di IPA Belusung yakni 526 liter per detik, dari izin 600 liter per detik. Dari air baku ini, jumlah produkai 526 hingga 580 liter per detik dengan tingkat kebocoran produksi 6 sampai 8 persen. “Diizinkan NRW maksimum 5 persen dan ini masih di atas NRW. Dengan KPBU akan menyelamatkan air produksi,” jelasnya.

Lalu untuk di Waribang, air baku 300 liter per detik, dengan produksi 268 sampai 270 liter per detik. Selain itu, ada juga sumber air dari 19 sumur bor dengan kapasitas total 335 liter per detik.

Baca juga:  Ini Alasannya, Dishub Bangli Tak Pungut Parkir Meski Terpasang Papan Tarif

Sedangkan untuk kerjasama dengan SPAM Penet yang seharusnya 150 liter per detik, karena adanya permasalahan, hanya  mengalirkan 50 liter per detik. Sehingga hal ini berdampak pada pengaliran di Denpasar Barat khususnya wilayah Padangsambian, Padangsambian Kelod hingga Perumnas.

Sedangkan dari SPAM Petanu yang seharunya 150 liter per detik saat ini baru mengalirkan maksimun 70 liter per detik. “Kalau keduanya bisa optimal pengalirannya, saya yakin permasalahan air kecil dan mati bisa teratasi,” paparnya. (Widiastuti/bisnisbali)

BAGIKAN