Puncak upacara Palebon Pangemong Pura Ulun Danu Batur, Palinggih Dane Jero Gede Batur Kawanan (Alitan) berlangsung Jumat (24/1). (BP/eka)

BANGLI, BALIPOST.com – Puncak upacara Palebon Pangemong Pura Ulun Danu Batur, Palinggih Dane Jero Gede Batur Kawanan (Alitan) berlangsung Jumat (24/1). Rangkaian upacara telah dimulai sejak pagi dengan prosesi melaspas bade dan patulangan.

Palebon Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan menggunakan Bade tumpang sembilan setinggi kurang lebih 22 meter serta petulangan kaang. Upacara palebon melibatkan ribuan masyarakat Batur dan masyarakat dari 10 desa Batun Sendi Batur.

Baca juga:  Tanaman Jeruk di Kintamani Diserang Nematoda

Jero Penyarikan Duuran Batur disela-sela pelaksanaan upacara, menyampaikan prosesi palebon Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan sama dengan pelaksanaan prosesi Mapepada Agung saat Upacara Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur. “Karena yang kami muliakan adalah wujud fisik dari Ida Bhatari,” ungkapnya.

Prosesi palebon dilaksanakan dengan iring-iringan lengkap seperti Gong Gede Desa Adat Batur, Baris Batur, uparangga dan diikuti pengarakan Bade dan Patulangan. Selain gong gede Desa Adat Batur, ada juga beberapa desa, puri dan komunitas yang turut mempersembahkan gong dalam Iring-iringan tersebut.

Baca juga:  Bali Catat Kenaikan Kasus Harian Tertinggi dalam 2,5 Bulan Terakhir

Iring-iringan berjalan dari Puri Kawanan Batur ke Tunon yang berjarak kurang lebih 670 meter. Upacara palebon Jero Gede Batur Alitan yang digelar saat ini merupakan peristiwa langka.

Jero Penyarikan Duuran Batur mengungkapkan upacara sebesar ini terakhir kali diadakan pada 1958 untuk menghormati Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan sebelumnya. Sementara itu, palebon untuk Palinggih Dane Jero Gede Batur Duuran terakhir kali digelar pada tahun 1967. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Dewan Harapkan Pasar Yangapi Ditata Tahun Depan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *