Oleh Sahadewa
Kebudayaan dengan budayanya dapat dijadikan sebagai keadaan yang sempurna dengan penyempurnaan yang terus-menerus dalam bidang kesenian. Kesenian yang dipresentasikan dengan adanya seni, pasti sebagai bentuk kreatif tertentu.
Seni dengan kreativitas tertentu sudah pasti ada landasannya sekalipun tidak disadari sebelumnya ataupun terlebih disadari. Penyadaran tentang itu dapat diketahui dengan jalan bahwa tidak ada kesenian yang tanpa dibarengi teknologi budaya. Kesenian adalah kebudayaan dalam arti penting untuk membangun kesadaran tertentu dan tersendiri dalam konteks kehidupan nyata. Kehidupan nyata berarti sesuatu kehidupan yang tidak dapat tidak ditemukan dalam keseharian.
Seni adalah kenyataan yang dapat menghaluskan budi. Kesenian dan teknologi pasti tidak hanya ada kaitan melainkan ada ketersambungan. Adanya ketersambungan itu ditandai dengan adanya kemampuan untuk tidak terlepas dari adanya penghargaan terhadap daya cipta dengan budaya maupun teknologi budaya dan disinilah kreatifitas berkesenian muncul. Terlepas dari itu ada satu faktor penting untuk menjadikan Bali dapat mengerti terkait dengan kesinambungan atas ketersambungan itu dengan cara mengingat kembali atas apa yang sudah diciptakan melalui peran dan fungsi para leluhur di masa silam. Namun, tidak terjebak pada masa lalu.
Kebudayaan dengan budayanya seringkali dimunculkan dalam bentuk kesenian. Namun ini bukan satu-satunya. Akan tetapi untuk konteks Bali adalah pasti kesenian sebagai salah satu yang memberikan keindahan dan keindahan sebagai sesuatu yang penting dalam membantu dan mendukung kehidupan spiritual misalnya.
Misalnya kehidupan spiritual dengan didukung adanya seni seakan-akan dapat untuk menjadikan kegiatan religius lebih mampu meredam kekasaran dikarenakan seni dapat menyalurkan bakat ataupun kekuatan dalam diri agar lebih soft. Seni mampu untuk melembutkan hati sehingga berpengaruh kepada pikiran.
Kesenian adalah kemampun untuk menuangkan indahnya sesuatu ke dalam berbagai konteks sehingga menjadikan hidup dirasakan semakin ada artinya. Ini tidak berarti mengacaukan antara Estetika dengan seni melainkan memadukan.
Memadukan bahwa di antara keduanya yaitu filsafat keindahan (estetika) dan seni adalah kekuatan dalam membongkar kekerasan hati sedangkan hati yang lunak tidak berarti tidak tegas. Kelembutan tidak berarti lunak selalu, pun lunak tidak berarti tidak berakal demikianpun berteknologi budaya tidak berarti mencampuradukkan di antara akal dan rasa namun demikian budaya akal dan rasa teknologi patut dikedepankan. Dikedepankan berarti tidak menuntut kejadian kesenian dengan menerapkan teknologi budaya secara frontal akan tetapi dapat secara jernih mampu berproses dan menuangkan budaya teknologi melalui teknologi budaya.
Itulah para leluhur Bali sudah menerapkannya dengan arif dan bijaksana mengingat bagaimana misalnya kemampuan dalam berarsitektur telah mampu menunjukkan adanya kearifan dan kebijaksanaan secara berlebih namun tetap proporsional. Dimasanya sudah tentu itu relevan akan tetapi di masa sekarang dan di masa depan relevan itu terletak dalam kebijaksanaan kita. Inilah yang membedakan antara kebijakan dan kebijaksanaan dalam kesenian dan teknologi budaya agar mampu selalu berakal dengan jernih dan berhati dengan tulus sehingga kesenian dan teknologi budaya adalah sumber penting untuk dapat menunjukkan secara cerdas bagaimana sebenarnya hidup itu dapat berjalan.
Dalam kesempatan tulisan ini dapat diungkapkan sebagai berikut bahwa jika seseorang dapat berjalan dengan tenang bagaimana jika ekonomi dapat berjalan tanpa ketenangan karena bila belajar dari kesenian dan teknologi budaya itu terletak kepada bagaimana agar tidak terjebak dalam politik ekonomi yang tidak memuat ekonomi politik dengan dasar yang salah. Itulah peran penting dalam kesenian dan teknologi budaya agar manusia selalu dapat tenang dalam perjalanan hidupnya karena sudah mengerti arah ekonomi yang dituju dan langkah politik yang selalu jernih tanpa kepentingan sekalipun politik dikatakan tidak lepas dari kepentingan melainkan sudah diterjemahkan ke dalam bentuk tindakan untuk nyata-nyata bagi keperluan serta kebutuhan hidup. Selanjutnya dengan itu kehidupan diseimbangkan.
Oleh karena itu kesenian dan teknologi budaya adalah luhur apabila telah mampu dipraktikkan. Itulah kunci agar ekonomi tidak berada dalam slogan pun politik tidak berada dalam like and dislike melainkan keduanya sepadan. Sepadan karena kesenian diperhatikan dengan dasar tidak melupakan teknologi budaya sehingga tidak perlu lagi bertanya apa itu budaya teknologi.
Seterusnya dapat disimpulkan jika kesenian dan teknologi budaya adalah sesuatu penting dalam pengertian agar manusia dapat hidup dengan meningkatkan kualitas hati dan akalnya sehingga terbawa dalam keseimbangan tertentu. Disinilah peran seni dan teknologi agar budaya dapat dipraktikkan plus budaya dapat terindikasikan mampu atau tidak untuk bersimbiosis dengan sempurna dalam arti mutualisme dalam menemukan hidup manusia lebih berarti.
Penulis, Dosen Fakultas Filsafat UGM