SINGARAJA, BALIPOST.com – Jasad pria bertato tanpa identitas ditemukan di kawasan hutan lindung, Desa Pancasari, Buleleng. Mayat tanpa identitas itu ditemukan dua pedagang yang sebelumnya mendengar suara monyet yang ribut di kawasan itu.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika dikonfirmasi via telepon membenarkan penemuan mayat pria tanpa identitas tersebut. Diketahui, mayat tersebut ditemukan pukul 14.00 WITA oleh dua warga sekitar, Ni Wayan Maliasih dan Nengah Luyada. Keduanya kebetulan sedang berada di sekitar lokasi berjualan makanan untuk monyet.
“Saat itu keduanya mendengar monyet-monyet sangat ribut. Keduanya lalu melihat ke arah bawah jalan, dan pada saat itulah keduanya mendapati mayat tersangkut di bawah batang pohon dalam posisi telungkup,” jelasnya.
Temuan itu selanjutnya dilaporkan ke Bhabinkamtibmas Desa Pancasari, yang kemudian segera ditindaklanjuti unit Reskrim Polsek Sukasada. Pihak Reskrim bersama Inafis Polres Buleleng kemudian melakukan olah TKP dan mengevakuasi mayat itu ke pinggir jalan.
Diatmika menambahkan, mayat itu memiliki ciri-ciri jenis kelamin laki-laki dengan usia diperkirakan 50 tahun. Mayat itu mengenakan celana panjang jeans warna biru, baju kaos lengan panjang warna biru, tanpa alas kaki, berperawakan sedang dengan tinggi sekitar 165 – 168 sentimeter.
“Ciri-ciri lainnya, kulit sawo matang, rambut hitam ikal dicukur secara tidak beraturan, ada tato pada bagian punggungnya, serta bekas luka lama pada bagian punggung,” imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Sukasada dua, mayat itu diperkirakan tewas sekitar 8 jam yang lalu. Tim medis juga tidak menemukan tanda kekerasan.
“Mayat meninggal lebih kurang 8 jam, tidak ada tanda kekerasan, muncul lebam mayat di daerah punggung, mulut mengeluarkan darah kehitaman, keluar cairan pada telinga dan hidung,” tambahnya.
Kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan mayat tersebut. “Saat ini mayat sudah dibawa oleh PMI Buleleng ke RSUD Buleleng untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucapnya. (Nyoman Yudha/balipost)