AMLAPURA, BALIPOST.com – Beberapa waktu lalu, ada seorang warga negara asing yang melakukan pendakian ke Gunung Agung. Namun WNA asal Korea Selatan tersebut jatuh kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Adanya kejadian itu membuat pengempon Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir melaksanakan upacara Pamarisuda Gunung Agung.
Seksi Publikasi dan informasi Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir, I Wayan Suara Arsana mengatakan upacara pamarisuda ini digelar setelah pihak keluarga pendaki asal Korsel bersedia untuk ikut bertanggung jawab atas musibah yang terjadi di Gunung Agung.
Pihaknya melakukan komunikasi dengan keluarga korban dan mereka bersedia membantu terkait pembiayaan upacara pamarisuda sebesar Rp30 juta. Sedangkan untuk kelebihan biaya upacara sakral tersebut ditutupi melalui kas kelompok pemandu.
Suara Arsana menjelaskan tujuan utama upacara ritual ini untuk membersihkan dan mengharmonisasi bhuana alit atau diri sendiri dan bhuana agung atau alam semesta. Upacara tersebut dilaksanakan pada 8 Januari 2025.
Dia menambahkan upacara pemarisuda tersebut dilaksanakan di Pura Pasar Agung, di mana jenazah korban ditemukan. Selain upacara ini digelar juga di Pura Telaga Mas. Upacara ini disebutkan sama dengan ngaben, agar arwah korban tidak gentayangan di Gunung Agung, sehingga dalam ritual ini juga ada proses nganyut ke segara.
Adanya kejadian ini tentu menjadi pembelajaran bagi masyarakat yang ingin mendaki Gunung Agung. Diharapkan, dalam aktivitas pendakian agar menggunakan jasa guide.
Selain itu, dalam perjalanan setiap orang harus hati-hati dan berdoa agar aktivitas pendakian berjalan lancar, aman dan selamat. Suara Arsana juga berharap agar tidak ada kejadian serupa ke depannya. (Eka Parananda/balipost)