NEGARA, BALIPOST.com – Penyeberangan di Selat Bali sejak sepekan ini dilakukan pola buka tutup disebabkan gelombang tinggi dan angin kencang. Penerapan penundaan penyeberangan ini kembali dilakukan pada Rabu (5/2) pagi karena kondisi yang tidak memungkinan di laut.
Penundaan ini merupakan yang kesekiankalinya diterapkan selama sepekan terakhir. Kondisi cuaca buruk tersebut menyebabkan layanan penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang dan sebaliknya dihentikan sementara sejak pukul 06.10 WITA guna memastikan keselamatan penumpang serta awak kapal.
Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) BPTD Pelabuhan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha, mengatakan pada Senin pagi kecepatan angin yang mencapai 38 knot melampaui batas aman bagi pelayaran. Menurutnya keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama. Oleh karena, dilakukan untuk menghentikan sementara layanan penyeberangan. Namun pola buka tutup tersebut tidak berlangsung lama atau menimbulkan antrean.
Setelah penundaan selama 40 menit, kondisi cuaca mulai membaik dengan kecepatan angin turun menjadi sekitar 10 knot. Selanjutnya layanan penyeberangan kembali dibuka pada pukul 06.50 WITA. “Penyeberangan kembali dilakukan setelah angin di tengah reda,” ujar Yudha. Kejadian ini bukan yang pertama terjadi dalam beberapa hari terakhir. Karena itu, masyarakat yang hendak menyeberang dihimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan mengikuti arahan petugas guna menghindari risiko saat perjalanan.
Penundaan dilakukan agar penyeberangan aman dan mengurangi resiko kecelakaan di laut. Diharapkan dengan kondisi tersebut, para pengguna transportasi laut lebih berhati-hati dan bersiap menghadapi kemungkinan perubahan jadwal akibat faktor cuaca yang tidak menentu. (Surya Dharma/Balipost)