TABANAN, BALIPOST.com – Ribuan umat Hindu diperkirakan akan mengikuti pengelukatan massal Banyu Pinaruh dan Baruna Astawa yang akan digelar di Pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, pada Minggu (9/2). Ritual yang diselenggarakan oleh panitia bersama Griya Agung Lingga Geni, PSN Korlap Kerambitan, dan Yayasan GDWS ini digelar gratis dan terbuka untuk umum, termasuk siswa SD, SMP, SMA, remaja, hingga instansi dan organisasi.
Panitia pengelukatan, Wayan Sumadita, mengatakan pengelukatan ini bertujuan untuk memohon anugerah Dewi Saraswati sebagai simbol ilmu pengetahuan serta berkah dari Ida Hyang Baruna demi keselamatan dan kesucian kehidupan ke depan. “Pengelukatan ini bukan sekadar membersihkan diri secara fisik, tetapi juga menyucikan diri secara rohani agar kita senantiasa mendapat berkah dan perlindungan,” ujarnya, Jumat (7/2).
Ritual akan dipimpin oleh lima sulinggih dari berbagai griya, yakni Ida Pandita Mpu Nabe Tridaska Nata Manuaba (Griya Agung Lingga Geni, Br. Kukuh), Ida Pedanda Gede Putra Singarsa Manuaba (Griya Penarukan Tengah), Ida Pandita Mpu Parama Manik Kusuma Manuaba (Br. Batutiti Kaja), Sri Mpu Pande Chri Wijaya Ananda Putra (Griya Gede Agni Bawana, Br. Langan) dan Ida Pandita Mpu Acharya Dhaksa Manik Das (Griya Manik Mas, Kelating Dukuh).
Peserta diwajibkan mengenakan pakaian sembahyang dan membawa perlengkapan seperti canang sari serta banten pengelukatan. Untuk kelancaran acara, panitia juga telah berkoordinasi dengan desa adat dan instansi terkait.
Sumadita berharap kegiatan ini dapat semakin memperkuat kebersamaan umat Hindu dan melestarikan nilai-nilai spiritual serta budaya Bali. “Kami mengundang seluruh masyarakat untuk hadir dan bersama-sama menyucikan diri, baik secara jasmani maupun rohani,” tambahnya. (Puspawati/balipost)
