I Wayan Sarma. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bangli terus berjalan. Pada Februari ini Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli meningkatkan target vaksinasi yaitu tiga kali lipat dari target bulan lalu.

Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma mengatakan pada Januari lalu pihaknya berhasil menyelesaikan target vaksinasi 100 persen. Di mana pada bulan lalu, jumlah sapi yang ditarget mendapat vaksin sebanyak 2.400 ekor.

Baca juga:  Jaga Ketahanan Pangan, Pemkab Badung Gelar FGD Bersama Penyuluh Pertanian

“Astungkara berkat kerja keras tim, target vaksinasi PMK bulan Januari dapat tercapai dengan baik, 100 persen,” kata Sarma, Kamis (6/2).

Memasuki bulan Februari, target vaksinasi ditingkatkan menjadi 7.200 ekor, atau tiga kali lipat dari target bulan Januari. Peningkatan target ini dilakukan karena Februari merupakan bulan vaksinasi. Jika dibagi perharinya, tim vaksinasi harus menyasar 361 sapi dalam sehari. Meski target di bulan ini naik, namun pihaknya tetap optimis bisa terealisasi.

Baca juga:  Cegah Lonjakan Kasus COVID-19, Pemeriksaan Konvensional di Pintu Masuk Bali Perlu Dicarikan Solusi

Sarma mengakui dalam melaksanakan kegiatan vaksinasi di lapangan, ada sejumlah kendala yang dihadapi tim. Salah satunya kondisi geografis wilayah yang berbukit dan lereng, serta jarak antar peternak yang jauh menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, musim hujan juga sedikit menghambat proses vaksinasi.

“Tapi Astungkara beberapa hari terakhir hujan sudah mulai jarang,” ujarnya.

Selain melakukan pencegahan penyebaran PMK dengan vaksinasi, Sarma mengimbau kepada para peternak untuk tetap waspada. Peternak diimbau untuk selalu menjaga kebersihan kandang, melakukan biosekuriti yang ketat, dan segera melaporkan kepada petugas apabila ternak sapinya mengalami gejala sakit. “Jika ada gejala sakit pada ternak, segera laporkan kepada kami. Lakukan isolasi terhadap ternak yang sakit dan pastikan asupan makan cukup,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Kebakaran Lahan di Penelokan Belum Padam
BAGIKAN