![CKG Disambut Antusias Warga, Simak Pendapat Mereka 1](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2025/02/balipostcom_ckg-disambut-antusias-warga-simak-pendapat-mereka_01-696x464.jpg)
DENPASAR, BALIPOST.com – Program cek kesehatan gratis (CKG) yang digelar pemerintahan Prabowo Subianto lewat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) disambut antusias warga di Bali. Program ini dinilai bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan serta mendeteksi penyakit sejak dini.
Sejumlah warga menilai program ini sangat membantu, terutama dalam menghemat biaya kesehatan.
Gede Angga Mahardika (33), warga Denpasar Utara, mengatakan program ini mendorong masyarakat untuk lebih mawas diri. “Karena akan lebih mawas diri ketika tahu akan kondisi kesehatannya,” ujarnya saat dihubungi lewat WhatsApp.
Senada disampaikan I Ketut Sudi (21). Warga Rendang, Karangasem ini juga menilai CKG bermanfaat karena masih banyak masyarakat yang baru berobat saat sakit. “Mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih peduli kepada kesehatan dirinya,” ujarnya.
Luh Nik Sutri Arthati (20), warga Marga, Tabanan, juga menyambut positif program ini. Menurutnya, cek kesehatan gratis sangat membantu masyarakat dalam mendeteksi penyakit sejak awal. “Dengan diadakannya program ini diharapkan dapat mendeteksi sakit dan dapat dilakukan pencegahan sejak awal,” jelasnya.
Pendapat yang sama juga disampaikan Kadek Dwi Segara Putra (20), warga Banjar Agung Mambal. Ia menilai program cek kesehatan gratis saat ulang tahun adalah ide yang menarik. “Keren sih kalau ada cek kesehatan gratis pas ulang tahun! Lumayan banget buat ngecek kondisi tubuh tanpa keluar biaya. Harusnya ini bisa jadi kesempatan bagus buat lebih sadar kesehatan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan akan memanfaatkan kesempatan tersebut jika ada. “Cek kesehatan kan biasanya mahal, jadi kalau gratis ya sayang banget kalau dilewatin,” tambahnya.
Meski begitu, Kadek Dwi mengaku belum tahu detail cara mendaftarnya. Namun, ia optimis informasi pendaftaran bisa ditemukan di rumah sakit, klinik, atau melalui website dan media sosial Kemenkes. “Mungkin ada syarat tertentu seperti nunjukin KTP buat buktiin tanggal lahir,” ujarnya. (Andin Lyra/Pande Paron/Agus Pradnyana/Wahyu Widya/balipost)