AMLAPURA, BALIPOST.com – Hujan deras disertai dengan angin kencang yang masih melanda wilayah Kabupaten Karangasem hingga Selasa (11/2), cukup berdampak pada sektor pariwisata. Pengusaha aktivitas rafting, diving, maupun snorkeling harus memberlakukan buka tutup.
Beberapa wisata bahari terpaksa menerapkan sistem buka tutup. Itu dilakukan mengingat saat ini cuaca kurang bersahabat. Bagitu juga sebaliknya, saat cuaca membaik otomatis kunjungan akan meningkat. Seperti wisata rafting di Sungai Telaga Waja, Kecamatan Rendang, Karangasem terpaksa terapkan buka tutup.
Mengingat cuaca sekitar tak bersahabat. Aliran sungai sekitar cukup deras, sehingga belum cocok melaksanakan aktivitas rafting di Telagawaja. Begitu juga dengan aktivitas “snorkeling” dan “diving” di beberapa pantai di Kabupaten Karangasem sementara dibuka tutup. Satu diantaranya di Pantai Tulamben, Desa Tulamben, Kubu. Pantai Padan Bai, Kec. Manggis dan Amed, Abang.
Pengusaha Rafting asal Rendang, I Made Agus Kertiana, mengungkapkan, sistem buka tutup diterapkan sejak Minggu (9/2). Hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkannya.”Paginya sempat buka kalau cuaca bagus, kalau kita g bersabagat ditutup,” ucap Kertiana.
Kertiana mengatakan, akibat cuaca kurang bersahabat itu, cukup banyak wisatawan timur tengah yang sudah booking terpaksa di cancel untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Saya berharap cuaca segera membaik, sehingga wisatawan bisa melihat keindahan atau panorama bawah laut dan menyisiri beningnya aliran Sungai Telaga Waja,” katanya. (Eka Parananda/Balipost)