SEMARAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, kembali melaksanakan Pasraman Kilat. Ini dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, untuk terus menumbuhkan tradisi, budaya dan seni. Pasraman Kilat menjadi sarana pembinaan dan pengembangan dalam upaya pelestarian dari kebudayaan Bali di desa adat ini.

Bendesa Adat Dalem Setra Batununggul I Dewa Gede Anom Astika belum lama ini mengatakan pasraman kilat ini telah menjadi salah satu kegiatan prioritas. Sebab, dimensi seni dan budaya yang melekat pada kegiatan adat dan agama kian menghadapi tantangan berat, di tengah perkembangan dunia digital saat ini. Dimana keinginan dan gairah untuk berkesenian terasa kian menurun.

Baca juga:  Diduga Curi HP, Oknum Mahasiswa KKN Diamankan

Oleh karena itu, pasraman kilat ini menjadi momentum untuk terus menumbuhkembangkan minat dan bakat anak dan remaja, agar tidak semakin tergerus pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Pasraman kilat semacam ini, menjadi bagian usaha pembinaan dan pengembangan seni budaya kita di Bali. Pembinaan dan pengembangan itu merupakan bagian dari upaya pelestarian kebudayaan Bali.

Kegiatan pasraman kilat kali ini tidak melibatkan siswa dari Sekolah Dasar melainkan generasi muda dari jenjang SMP dan SMA. “Kegiatannya meliputi pembekalan pengetahuan tentang agama yang dibawakan langsung penyuluh agama Hindu serta lomba pembuatan penjor bagi teruna dan pembuatan gebogan bagi teruni. Setelah gebogan tersebut selesai langsung dihaturkan di Pura Dalem Desa Adat Dalem Setra Batununggul,” jelasnya.

Baca juga:  Polres Klungkung Minta Warga Ikuti Adaptasi Kebiasaan Baru

Sementara untuk anak-anak sekolah dasar, dikhususkan pada kegiatan lain, seperti menyurat Aksara Bali dan seni tari dasar. Jangan sampai anak-anak kian buta terhadap aksara Bali. Sebab, sebagai orang Bali sejak dini wajib bisa membaca dan menulis aksara Bali. Selain itu, anak-anak diajarkan seni tari dasar hingga yang setingkatnya difokuskan pada seni tabuh. Khusus anak-anak perempuan diajarkan mejejahitan secara berkelanjutan. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Desa Tegal Mengkeb Rutin Gelar Ngaben dan “Matatah” Massal

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN