![Kerugian Akibat Bencana Sejak Awal Tahun Di Bangli Mencapai Rp 1,7 Miliar 1](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2025/02/balipostcom_kerugian-akibat-bencana-sejak-awal-tahun-di-bangli-mencapai-rp-17-miliar_01-696x464.jpg)
BANGLI, BALIPOST.com – Sejak awal tahun 2025, puluhan kejadian bencana terjadi di Kabupaten Bangli. Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kabupaten Bangli mencatat puluhan kejadian bencana yang terjadi menyebabkan kerusakan signifikan dengan estimasi kerugian mencapai miliaran rupiah.
Adapun bencana yang paling banyak terjadi dalam kurun waktu 1 Januari hingga 10 Februari 2025 adalah pohon tumbang akibat terjangan angin kencang sebanyak 35 kejadian, disusul tanah longsor 19 kejadian. Selain itu tercatat satu kejadian banjir bandang dan tiga kejadian kebakaran, dengan rincian dua kebakaran pemukiman dan satu kebakaran rumah ibadah.
Kepala Pelaksana BPBD Damkar Kabupaten Bangli I Wayan Wardana mengatakan tidak ada laporan mengenai korban jiwa akibat bencana-bencana tersebut. Sedangkan kerugian materiil atas kerusakan fisik bangunan diperkirakan mencapai Rp 1.765.000.000. “Data ini baru mencakup kerusakan fisik bangunan dan belum termasuk nilai total kerugian,” kata Wardana, Rabu (12/2).
Dikatakannya kerusakan pada fasilitas pribadi dan masyarakat akan ditangani melalui bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Bali, sesuai dengan Pergub Bali No. 37 Tahun 2023. Sementara kerusakan yang terdampak pada sektor perumahan diberikan bantuan paket Sandang dan Pangan dari Dinsos Bangli, BPBD-DAMKAR Bangli, PMI Kabupaten Bangli dan Dinas PKP melalui bantuan Cadangan Pangan Pemerintah daerah (CPPD).
BPBD Damkar Bangli terus berupaya untuk menangani dampak bencana dan memberikan bantuan yang diperlukan bagi masyarakat yang terdampak. BPBD Damkar Bangli pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi serta dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti angin kencang, tanah longsor, banjir, sambaran/kilatan petir. Masyarakat diminta selalu mengikuti himbauan pemerintah (BMKG, BNPB, BPBD). (Dayu Swasrina/Balipost)