AMLAPURA, BALIPOST.com – Festival Khazanah Lontar Bali bertajuk “Puja Stuti Saraswati” akan digelar selama sepuluh bulan di Museum Pustaka Lontar di Desa Dukuh Penaban, Karangasem.
Acara pembukaan telah berlangsung, pada Sabtu 8 Februari 2025 bertepatan dengan hari raya Saraswati. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan aksara, lontar, tradisi sastra.
Ketua Yayasan Karya Buana Lestari, Nengah Suarya yang juga selaku Bendesa Adat Dukuh Penaban itu mengatakan, festival ini berlangsung cukup lama.
Kata dia, selama sepuluh bulan pelaksanaan festival ini, sedikitnya ada 9 agenda kegiatan yang akan dilakukan. Diantaranya, lontar prasi, parade budaya, digitalisasi lontar, workshop pembuatan blangko lontar, kemah niastra, workshop usada, upacara Saraswati, pementasan taman penasar di Kecamatan Karangasem dan pementasan taman penasar di Kecamatan Abang yang melibatkan pementasan wayang.
Sementara itu, Ketua panitia I Nengah Sudana Wiryawan menjelaskan khusus untuk parade pada hari pembukaan ditampilkan khasanah budaya lokal, baleganjur, dan dipawaikan 15 jenis lontar yang akan dibawa para pemangku setempat dengan urutan.
Lontar Bhuana Kosa salah satu lontar tua yang berusia sekitar 400 tahun, lontar kekawain sarawati, lontar usada, lontar tutur, lontar babad, lontar asta kosala kosali, lontar rare, lontar satwa, lontar kawisesan, lontar sangkul putih dan kusuma dewa, lontar wariga, lontar slokantara, lontar kidung, lontar parwa dan lontar puja.
Dikatakan tujuan dari Festival ini untuk melestarikan aksara, lontar dan tradisi sastra. Selain itu, untuk merayakan dan memuliakan aksara, kebudayaan lontar, serta tradisi sastra Bali. Lontar adalah kesenian yang ikut bersumbangsih majukan budaya di Indonesia.
Jadi kegiatan ini semuanya berbicara tentang lontar mulai dari hulu hingga ke hilir. Skala festival ini bukan hanya kabupaten, melainkan Bali secara keseluruhan. (Eka Parananda/balipost)